SULTRABERITA.ID, KENDARI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra mempertimbangkan opsi penghentian sementara masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal negara China.
Hal tersebut disampaikan langsung Plt Kepala Dinkes Sultra, dr Andi Hasnah Sp.An usai rapat lintas instansi membahas mitigasi wabah virus Corona di Sultra, Senin 27 Januari 2020.
“Untuk saat ini memang perlu dipertimbangkan (moratorium TKA China) mulai sekarang dengan semakin berkembangnya kasus,” ujar Andi Hasnah.
BACA JUGA :
- Bocoran Komposisi Kabinet Prabowo Jelang Pelantikan
- Warga Dimangsa Buaya di Sungai Lasolo Ditemukan, Jasad Tak Lagi Utuh
- Tim SAR Sisir Sungai Lasolo, Cari Warga yang Diterkam Buaya Saat Pasang Pukat
- Tanding di PON Aceh-Sumut 2024, Pelatih Kempo Kritik Kebijakan Anggaran ke KONI & Pemprov Sultra
- Kendaraan yang Tak Berhak Isi BBM Subsidi Sudah Divalidasi Korlantas
Namun begitu, opsi ini belum bisa dieksekusi lantaran belum ada regulasi resmi yang diteken oleh pemerintah.
Sebagaimana dilansir Kompas.com, Minggu 26 Januari sudah 11 negara di dunia mengonfirmasi temuan kasus coronavirus di wilayahnya.
Meski begitu, hingga kini Sultra yang menjadi sentra hilir mudik TKA China terus menerima arus mobilisasi migran asal muasal penyakit pneumonia wuhan.
Dinkes Sultra berdalih pihak KKP sudah melakukan filter ketat terhadap para pekerja Cina yang masuk melalui pintu penerbangan udara di Sultra. Sehingga, masyarakat tak perlu khawatir karena potensi masuknya virus tersebut sangat kecil.
Disamping itu, tegas Andi Hasnah, belum ada laporan resmi menyatakan bahwa virus kerabat SARS itu dapat dapat menular antar manusia.
“Belum ada penelitian yang memastikan bahwa virus itu bisa transmisi/tertular antar manusia. Virus Corona tertular dari hewan ke manusia,” ucapnya.
Berbeda, Ketua IDI Sultra, Dr La Ode Rabiul berpendapat transmisi virus Corona antar manusia sangat mungkin. Mengingat riwayat sebaran pasien terinveksi begitu cepat dan menjangkau luas ke berbagai negara terjauh dari titik asal temuan virus di Wuhan Negara China.
“Transmisi antar manusia ke manusia sudah patut dicurigai melihat kondisi yang berkembang saat ini mengenai virus Corona. Kita hanya berharap itu tak sampai masuk ke Sultra. Mesti ada langkah antisipasi,” cetusnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Bahteramas Sultra , dr Sjarif menyatakan hingga kini belum ada pasien terindikasi suspect virus Corona di Kendari. Hal ini disampaikan sekaligus menepis isu hoax adanya kasus virus berlabel 2019-nCoV yang dirawat di rumah sakit plat merah tersebut.
Rapat koordinasi lintas sektor diinisiasi Dinkes Sultra membahas penanganan virus corona kemarin melibatkan sejumlah instansi terkait. Diantaranya RSUD Bahteramas, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kendari, IDI Sultra, Rumah Sakit se-Kota Kendari, Kantor Otoritas Bandara Haluoleo dan Badan Penanggulangan Bencana. Adm