LAJUR.CO, KENDARI – Komitmen kerjasama antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur diimplementasikan dengan komitmen MoU antara dua provinsi tersebut. Dalam ajang Misi Dagang dan Investasi Provinsi Jatim dan Sultra, Kamis (23/6/2022), Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak dan Gubernur Sultra Ali Mazi resmi meneken 13 kesepakatan kerjasama (MoU).
Kesepakatan kerjasama ini selanjutnya akan dijalankan organisasi perangkat daerah (OPD) masing-masing. Sebanyak 100 orang dari OPD Jatim hadir secara langsung mengawal kerjasama yang berkelanjutan di masing-masing daerah.
Adapun 13 kesepakatan kerjasama (MoU) yang ditandatangani masing-masing pimpinan OPD yaitu dinas perindustrian dan perdagangan, dinas koperasi dan UMKM, dinas kelautan dan perikanan, dinas tanaman pangan dan peternakan (2 MoU), dinas perkebunan dan hortikultura (2 MoU).
Selanjutnya, dinas ketahanan pangan, dinas penanaman modal dan PTSP, dinas komunikasi dan informatika, dinas pariwisata, dinas kehutanan, dan badan pendapatan daerah.
Gubernur Sultra Ali Mazi dan Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak, masing-masing mewakili kedua daerah menandatangani kesepakatan kerjasama yang bertempat di Hotel Claro, Kamis (23/6/2022).
Kegiatan ini dihadiri oleh unsur Forkopimda Sultra, Walikota Kendari Sulkarnain Kadir, Ketua DPRD Sultra Abdul Rahman Saleh, pimpinan lembaga vertikal baik sipil maupun TNI/Polri, pimpinan OPD lingkup Pemprov Sultra dan Jatim, dan sejumlah organisasi pengusaha.
Transaksi Tembus Rp75,5 Miiliar
Pada momen itu, Pemrov Jatim dan Sultra juga menyepakati komitmen transaksi pelaku usaha dengan nilai transaksi yang mencapai Rp 75,5 miliar.
Total komitmen transaksi senilai Rp 75,5 miliar diantaranya berasal dari berbagai komoditi, yakni rumput laut (Rp 36 miliar), baby cumi, ikan layang, dan ikan campuran (Rp 17,4 miliar), arang batok kelapa (Rp 8,1 miliar), benur vaname (Rp 7,5 miliar), biji kacang mete (Rp 3 miliar), dan rokok (Rp 3,5 miliar).
Saat memberikan sambutan, Gubernur Sultra Ali Mazi menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim atas terselenggaranya kegiatan misi dagang untuk pertumbuhan ekonomi di kedua daerah.
“Suatu kehormatan bagi Sultra terpilih sebagai salah satu daerah mitra kerjasama dagang Provinsi Jatim baik untuk produk komoditi unggulan, maupun produk industri dan perdagangan di masing-masing daerah,” kata Gubernur.
Menurut Gubernur, kegiatan misi dagang sejalan dengan kebijakan pembangunan daerah Sultra Tahun 2018-2023 yaitu mewujudkan daya saing wilayah melalui penguatan ekonomi lokal dan peningkatan investasi serta meningkatkan produktifitas dan kemitraan antara pemerintah, swasta dan masyarakat.
“Bagi saya, kegiatan ini sebagai ajang untuk menjalin kemitraan bisnis, promosi dan pemasaran berbagai produk dan komoditi yang dihasilkan Sultra serta menjadi ajang promosi potensi dan peluang investasi di berbagai sektor unggulan di Sultra,” tambah Gubernur.
Dikatakan, realisasi investasi di Sultra pada tahun 2021 mencapai Rp 21,29 triliun. Investasi tersebut telah memberi dampak positif bagi perekonomian masyarakat Sultra.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak berharap bahwa saat ini masyarakat Jawa Timur banyak yang telah menggunakan kendaraan listrik. Ini merupakan peluang bagi Sultra untuk meningkatkan nilai tambah komoditas pertambangannya, terutama nikel, untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pembuatan kendaraan listrik.
“Masih banyak lagi yang diharapkan tentunya seperti kelapa sawit, pala, tanah liat, kopra, bawang merah, bawang putih, arang batok kelapa, biji besi, disuplai ke Jawa Timur dan kita menyuplai kendaraan bermotor, bahan pokok dan rokok,” kata Wagub Jatim.
Wagub Jatim berharap, pertemuan misi dagang tersebut tidak berhenti pada momentum itu saja. Diharapkan, komunikasi dapat lebih diintensifkan kedua daerah.
Emil Dardak dan Ali Mazi Sambangi Pameran Produk
Dalam kegiatan misi dagang ini, turut pula dipamerkan berbagai produk hasil olahan pelaku usaha dari kedua provinsi.
Dikatakan Emil Dardak, pemerintah provinsi Jatim mendatangkan lima puluh pelaku usaha dari daerahnya. Para pelaku UMKM tersebut tersebar dari berbagai daerah, seperti Nganjuk, Surabaya, Madiun, Sidoarjo dan lainnya.
Di sela sela acara, fashion show digelar guna memamerkan kreasi busana kain batik unik asal Jatim serta kain tenun motif khas Bumi Anoa.
Kain batik tulis motif klenteng asal Madiun, ikut pula mewarnai pameran misi dagang dan investasi.
Pengrajin batik tulis, Sry Murni membeberkan makna motif klenteng berpadu terakota pada salah satu kain miliknya.
“Kain ini bisa digunakan untuk ibadah. Klenteng itu tempat ibadah. Pada motif ini dipadukan dengan terakota,” ujar Sry Murni.
Gubernur Ali Mazi bersama Emil Dardak pun menyempatkan diri menyambangi beberapa stand pameran. Kedua pejabat pemerintah provinsi itu melihat secara langsung ragam produk lokal yang dipamerkan.
Hampir seluruh stand pelaku usaha dikunjungi Ali Mazi dan Emil Dardak. Para pelaku usaha tampak antusias saat pejabat penting dari kedua provinsi itu mampir di stand miliknya. Red