LAJUR.CO, KENDARI – Kasus pneumonia di Indonesia meningkat lebih dari tiga kali lipat, begitu juga dengan total kematian dalam setahun. Kementerian Kesehatan RI mencatat 188 kematian akibat pneumonia pada 2024, sementara pada 2023 ‘hanya’ 52 jiwa.
Kenaikan kasus pneumonia kerap dilaporkan di penghujung tahun Desember hingga awal Januari. Berikut datanya:
Pneumonia merupakan salah satu komplikasi penyakit dari influenza. Spesialis penyakit dalam dr Rusli Zainudin lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai perbedaan gejala flu mulai memburuk atau rentan mengalami komplikasi.
Flu yang umumnya termasuk dalam kategori ringan, disertai demam, hidung tersumbat, tetapi pulih dengan sendirinya dalam empat hingga sembilan hari. Sementara flu dengan komplikasi membutuhkan waktu perawatan lebih lama.
“Biasanya tidak sembuh gejala flunya setelah empat hingga sembilan hari, demam makin tinggi, batuk menghebat,” terang pria yang kini menjabat Ketua Komite Medik RS Mary Cileungsi dan Kepala Instalasi HD di RSUD Ciawi, Sabtu (8/2/2024).
“Timbul gejala sesak yang makin bertambah, nyeri dada, batuk-batuk dan demam yang tinggi.”
dr Rusli juga mewanti-wanti risiko komplikasi flu yang mulai mengarah ke infeksi otak seperti meningitis. Pada kasus ini, kesadaran seseorang bisa menurun.
Kondisi komplikasi influenza lebih rentan terjadi pada anak balita, lansia 65 tahun ke atas, wanita hamil, orang dengan gangguan imunitas rendah, hingga pasien asma dan penyakit paru obstruksi menahun (PPOK).
Salah satu upaya mencegah risiko flu menjadi komplikasi adalah vaksinasi. Peluang keberhasilan mencegah gejala berat setelah divaksinasi mencapai 70 persen.
“Mereka menjadi lebih sedikit terkena penyakit flu parah dan komplikasi,” pungkasnya. Adm
Sumber : Detik.com