LAJUR.CO, KENDARI – Momen Hari Raya Idul Fitri tahun ini menjadi pengalaman untuk kedua kalinya bagi mahasiswa asal Sulawesi Tenggara (Sultra), Febriant Isabella Yusuf karena harus merayakan lebaran di Belanda.
Mahasiswi akrab disapa Febri itu melaksanakan salat Idulfitri bersama rekan-rekannya sesama mahasiswa dari Indonesia di sebuah lapangan olahraga indoor sebuah kampus di Wageningen.
“Tahun kedua di Belanda lebarannya bersama teman-teman dari Indonesia yang kuliah di Wageningen. Imamnya juga orang Indonesia jadi tidak bingung untuk translate ceramahnya,” cerita Febri, Senin (15/4/2024).
Perayaan lebaran kali ini menurut Febri, lebih berbeda. Salah satunya soal pembawa khutbah, pada tahun sebelumnya yang merupakan pengalaman pertamanya merayakan lebaran di Belanda, ia salat Ied di Masjid Wageningen dimana khutbahnya dibawakan dalam bahasa Arab.
Bahkan di sana Febri juga mempunyai kesibukan selama bulan Ramadan. Ia juga bisa melaksanakan salat tarawih di masjid terdekat dengan tempat tinggalnya.
Selain masih tetap aktif kuliah, di bulan puasa itu ia turut ikut pengajian bersama teman-temannya dan mengadakan acara buka puasa bersama.
Soal takjil atau menu berbuka puasa, Febri tak merasa kesulitan untuk menemukan makanan yang cocok di lidah orang Indonesia. Sama seperti mahasiswa lainnya di Wageningen, saat berbuka puasa dirinya bisa memperoleh takjil / menu iftar di kampusnya.
Menjelang lebaran, umat Islam diwajibkan untuk membayar zakat fitrah sesuai besaran nominal yang telah ditentukan. Febri sendiri mengaku, zakat fitrah miliknya dibayarkan oleh keluarga yang berada di Sultra.
Selepas Sholat Ied seperti suasana di Indonesia, Febri bercerita langsung berkumpul dengan sesama orang Indonesia dan menikmati hidangan makanan di hari Lebaran.
“Shalat di tempat olahraga indoor. Kalau menu makanan seperti di Indonesia, karna teman-teman Indonesia banyak yang masak,” tuturnya.
Febriant Isabella Yusuf, mahasiswa asal Buton Utara, Sultra yang tengah kuliah pada jurusan Forest and Nature Conservation, Wageningen University and Research. Red