LAJUR.CO, KENDARI – Bank Indonesia terus memperluas dan mempercepat elektronifikasi transaksi melalui Pasar SIAP QRIS. Program diluncurkan BI Sultra tersebut kini telah tersedia pada sembilan pasar tradisional se-Sultra.
Penetrasi Pasar SIAP QRIS pun kini berhasil menggaet lebih dari 950 pedagang pasar tradisional melek transaksi digital. Mereka telah menggunakan layanan QRIS dalam setiap transaksi jual beli di pasar tradisional.
“Elektronifikasi sistem pembayaran Ini terus didorong untuk meningkatkan efisiensi transaksi serta keamanan transaksi masyarakat, tentunya melalui penyediaan QRIS di Pasar Tradisional seluruh lapisan masyarakat Sulawesi Tenggara dapat menikmati berbagai manfaat yang diberikan oleh QRIS,” kata Kepala Perwakilan BI Sultra Doni Septadijaya.
Terbaru, pada Kamis (14/9/2023), Bank Indonesia bersinergi dengan Perbankan Daerah meluncurkan Pojok QRIS di Pasar Lapulu Kendari sebagai wadah masyarakat untuk berkonsultasi terkait pembukaan fitur QRIS maupun berbagai kepentingan transaksi perbankan lainnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara, Doni Septadijaya menjelaskan kelebihan penggunaan layanan QRIS Salam setiap transaksi keuangan. Lewat QRIS, transaksi masyarakat dapat terekam dengan baik. Hal ini juga memudahkan para merchant terkait akuntabilitas pendapatan dan dapat mendukung pada saat pengajuan pinjaman pada perbankan.
“Sementara bagi pemerintah terdapat manfaat peningkatan transparansi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ulas Doni.
Sementara Wakil Ketua KADIN Sultra, Sastra Alamsyah terus mendorong penggunaan QRIS di pasar tradisional karena para pedagang tidak perlu lagi menghitung kembali uang yang diterima atau bahkan mengalami kehilangan. Hal Ini merupakan bentuk komitmen KADIN Sultra untuk mendorong elektronifikasi transaksi pada seluruh lapisan masyarakat.
Hingga kini telah terdapat 143 ribu pengguna QRIS di Sultra dengan total 1,2 juta transaksi. Perluasan QRIS di Sultra membutuhkan sinergi yang solid dan kokoh antar anggota Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) untuk mendorong ketersediaan Infrastrutkur yang bersifat tangible maupun Intangible.
“Oleh karenanya, BI akan terus didorong upaya penyediaan transaksi QRIS pada berbagai merchant serta sosialisasi dan pelatihan QRIS yang akan terus dilakukan pada berbagai kegiatan,” pungkas Doni. Adm