Penulis
RINI MAHARANI
(Alumni Sekolah Kader Pengawas Partisipatif Bawaslu RI)
Pesta demokrasi merupakan momen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang melibatkan partisipasi aktif seluruh masyarakat dalam menentukan pemimpin dan arah kebijakan negara. Tahun 2024 mendatang, pemilu dan pilkada akan diadakan secara serentak diseluruh Indonesia. Oleh karena itu partisipasi penuh masyarakat merupakan bentuk dari terlaksananya demokrasi di negara ini. Dalam momentum pesta demokrasi 2024 partisipasi perempuan sangatlah dibutuhkan dan sangat penting dalam mengawal serta berkontribusi langsung dalam perhelatan pesta demokrasi.
Perempuan memiliki peran strategis dalam proses politik. Salah satunya dengan terjun langsung dan menjadi bagian dalam mengawal demokrasi bangsa, partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan dan advokasi hak-hak perempuan. Ketika perempuan hadir, memberikan pandangan dan pemahaman yang berbeda. Perempuan memiliki otoritas untuk membuat kebijakan yang membantu perempuan mencapai hak-haknya. Partisipasi aktif perempuan dalam mengawal demokrasi dan politik akan membawa prespektif yang beragam, memfasilitasi kelompok yang terpinggirkan dan menjamin bahwa kepentingan seluruh warganegara terakomodir secara adil dan mempromosikan kebijakan-kebijakan yang mendukung hak-hak perempuan.
Banyak alasan mengapa perempuan harus memainkan peran penting dalam politik salah satunya yaitu keterwakilan perempuan dalam lembaga legislatif dan eksekutif yang merupakan cerminan kesetaraan dalam sistem politik. Peran perempuan dalam parlemen sebagai aspirator dan problem solver berbagai permasalahan perempuan di Indonesia seperti persoalan Pendidikan, kekerasan terhadap perempuan, Kesehatan reproduksi, kesejahteraan perempuan, migrant wolker. Dan ketenagakerjaan. Dengan perempuan terlibat langsung dalam politik perempuan dapat meningkatkan daya tarik perempuan dan meningkatkan capaian Indeks Pemberdayaan Gender dengan mengatasi ketertinggalan perempuan dalam kancah perpolitikan nasional. Selain itu juga perempuan yang aktif dalam politik sebagai inspirasi bagi generasi milenial. Melalui kehadiran perempuan dalam politik sebagai motivasi perempuan lain untuk mengambil peran aktif dalam politik dan pemerintahan.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan world bank atau bank dunia tahun 2019 menunjukkan bahwa keterwakilan perempuan di parlemen berada pada urutan ke-7 di Asia Tenggara dan .berdasarkan data BPS atau Badan Pusat Statistik secara nasional pada tahun 2021 keterlibatan perempuan di parlemen itu sebesar 21,89%. Dalam data tersebut terlihat jelas masih rendahnya partisipasi perempuan dalam politik. Padahal , UU No. 2 tahun 2008 mengatur keterwakilan perempuan dengan menetapkan bahwa partai politik harus menyertakan minimal 30% perempuan dalam pendiriannya dan pengurusannya. Oleh karena itu, diharapkan bahwa pemenuhan kuota keterwakilan perempuan sebesar 30% akan menghasilkan produk undang-undang yang ramah terhadap perempuan dan anak atau membantu mereka mendapatkan hak-haknya yang masih kurang.
Upaya untuk mencapai kesetaraan gender diperlukan partisipasi aktif dari perempuan di parlemen sehingga perempuan bisa memperjuangkan kepentingan dan mengawal isu-isu gender serta aspirasinya secara langsung. Maka dari itu dalam rangka mengawal pesta demokrasi di tahun 2024 mendatang penting bagi partai politik, pemerintah serta seluruh masyarakat memastikan partisipasi dan pemberdayaan perempuan yang lebih besar dalam ranah politik. Dengan adanya keterlibatan penuh diharapkan dapat meningkatkan partisipasi politik secara menyeluruh.
