BERITA TERKINIEKOBISHEADLINE

Perusahaan Jepang ‘Chateraise’ Jajaki Peluang Kemitraan Pengembangan Industri Kakao Berkelanjutan di Kolaka

×

Perusahaan Jepang ‘Chateraise’ Jajaki Peluang Kemitraan Pengembangan Industri Kakao Berkelanjutan di Kolaka

Sebarkan artikel ini
Kunjungan Chateraise, Kanematsu Corp, JICA dan Yayasan Gobel Nusantara dengan Pemerintah Kabupaten Kolaka dan petani kakao setempat, Senin (18/3/2024).

LAJUR.CO, KENDARI – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sulawesi Tenggara (Sultra) dan PT Chateraise Indonesia Manufacturing menjajaki peluang kolaborasi pengambangan industri kakao berkelanjutan berbasis farm factory dengan petani kakao di Kabupaten Kolaka. Mengawali rencana kerjasama, perusahaan multinasional asal negara Jepang tersebut melakukan kunjungan pertama di Kabupaten Kolaka, Senin (18/3/2024).

Chateraise Indonesia Manufacturing merupakan joint venture Kelompok Usaha Gobel dengan Chateraise Group asal Jepang yang bergerak dalam bidang produsen makanan-minuman premium. Chateraise menjadi toko kue yang cukup terkenal di Jepang dan memiliki beberapa cabang di dunia, termasuk di Indonesia.

Mewakili Pemkab Kolaka, rombongan diterima Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kolaka Hasbir Jaya Razak & Ketua PKK Kabupaten Kolaka Dety Erlinda. Chateraise dan Kanematsu Corp juga bertemu dengan sekitar 80 kelompok tani kakao Kolaka.

Baca Juga :  Aksi Bersih Negeri Serentak 2024, DLH & Dishut Sultra Gotong Royong Bersihkan Kawasan MTQ

Roadshow dilanjutkan mengunjungi destinasi ekowisata Kampung Coklat yang merupakan kawasan terpadu perkebunan kakao di Kabupaten Kolaka.

Kepala DLH Sultra Dr Andi Makkawaru mengatakan, kunjungan audiensi dan visiting side dari tim Chateraise diwakili GM Purchasing Chateraise R Inouge berlangsung selama dua hari berturut mulai 18 – 20 Maret 2024 di Kabupaten Kolaka. Mereka mengikutsertakan Kanematsu Corp yang merupakan konsultan di bidang konservasi dan perubahan iklim.

Pertemuan lanjutan Kepala DLH Sultra Dr Andi Makkawaru dengan rombongan Chateraise membahas peluang kolaborasi pengembangan industri perkebunan kakao di Kolaka.

“GM Purchasing Chateraise R Inouge menyampaikan kunjungan Chateraise untuk menjajaki pengembangan industri perkebunan kakao berbasis farm to factory,” ungkap Pj Bupati Kolaka tersebut.

Hal sama disampaikan perwakilan Kinematsu Corp Yazaki. Program pengembangan industri kakao yang lebih sustainable dapat diadopsi oleh petani Kolaka. Program pengembangan industri kakao berkelanjutan sendiri telah menuai sukses di Provinsi Gorontalo sejak 13 tahun lalu.

Baca Juga :  Usai Nyoblos di TPS 15 Puuwatu, Andi Makkawaru Tancap Gas Pantau Pemungutan Suara di Kolaka

Pola kemitraan yang diadopsi petani lewat sustainable program dikenal dengan REDD+ merupakan skema kerjasama antara petani kakao dengan industri hilir seperti Chateraise. Pengembangan industri pertanian kakao menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dan berwawasan lingkungan sebagaimana komitmen DLH Sultra.

Andi Makkawaru menguraikan, pembiayaan project ini awalnya digadang bersumber dari dana pengendalian perubahan iklim. Namun, project tersebut berkembang menjadi pembiayaan investasi bisnis hijau setelah DLH Sultra menginisiasi pertemuan dengan industri hilir yakni Chateraise selaku produsen yang bakal menyerap komoditi kakao petani Kolaka.

“Program ini berkembang dari Komunitas Sultra Green yang merupakan forum diskusi melibatkan Kepala Perwakilan BI Sultra Bapak Doni Septadijaya, Ketua ISEI Kota Kendari Dr Syamsir dan Wakil Rektor UMK Dr (Can) Syamsul Anam pada tahun 2023,” jelas Andi Makkawaru.

Baca Juga :  Hari ini, Polda Kirim 1.787 Personel Polisi Amankan 8.154 TPS se-Sultra

Green Economy atau ekonomi hijau adalah suatu gagasan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan serta mengurangi emisi karbon.

Sebagai informasi, ekonomi hijau menjadi tema utama diangkat Bank Indonesia (BI) Sultra sejak tahun 2021 lewat event Forum Ekonomi Sulawesi Tenggara (Forkestra) atau sebelumnya bernama Ecofest (2021-2022).

Forkestra 2023 merupakan rangkaian kegiatan festival ekonomi inisiatif BI Sultra yang bertujuan menjadi sarana diseminasi bersama pemangku kebijakan utama di Bumi Anoa. Forum ini fokus membahas kondisi perekonomian, isu strategis ekonomi dan rekomendasi kebijakan guna mendorong pertumbuhan ekonomi Sultra maupun nasional yang berkualitas dan berkelanjutan. Lewat forum Forkestra, Bank Indonesia mengajak pemerintah daerah bersinergi mewujudkan ekonomi hijau. Adm

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x