SULTRABERITA.ID, KENDARI – Partai Golongan Karya (Golkar) bersiap menggelar pemilihan leader baru pada ajang Musda V Partai Golkar Sultra yang digelar pada 11 Maret mendatang.
Sembilan kandidat, sebagaimana diungkap Sekretris DPD I Golkar, Muhammad Basri disebutkan siap bertarung memperebutkan posisi kunci Partai Golkar Sultra periode 2020-2025.
BACA JUGA :
- Berbarengan Gubernur Sultra, Bupati Yusran Akbar Serahkan LKPD Unaudited Tahun 2024 ke BPK
- Reuni Alumni SMP Negeri 1 Baubau Angkatan 2000 Dirangkai Aksi Baksos
- Lebaran Nusantara Honda 2025: Apresiasi ke Konsumen Loyal melalui Service Visit Spesial
- Pertamina Sulawesi Hadirkan Serambi MyPertamina, Ada 10 Layanan Unggulan untuk Pemudik
- Indosat Perkuat Jaringan dengan AI, Hadapi Lonjakan Konektivitas di Ramadan & Lebaran
Sembilan kader tersebut adalah H Arhawi, H Heri Asiku, Surunuddin Dangga, Rusmin Abdul Gani, Haris Andi Surahman, Irham Kalenggo, La Bakry, Abdurahman Farisi dan Sahyono
Salah satu pengurus DPP Partai Golkar, Sucianti Suaib Saenong angkat bicara mengenai pertarungan kursi 01 Golkar pasca era Ridwan Bae.
Menurut Ketua HIPMI Sultra itu, ramainya bursa pencalonan calon Ketua DPD I Golkar Sultra sebagai pertanda positif regenerasi dan kaderisasi di partai beringin.
Dari sederet nama yang bertarung, Sucianti menyatakan semua merupakan figur terbaik partai dan memiliki track record yang mumpuni di daerah.
Lebih jauh, jelang puncak Musda ada banyak harapan diungkap Sucianti bagi para petarung. Terutama kader yang akan dipilih memegang kendali Partai Golkar Sutra 2020-2025. Diantaranya adalah bisa mengemban misi memenangkan Airlangga Hartanto dalam ajang Pilpres 2024 mendatang.
Kata dia, Kader Golkar mesti mampu mengembalikan kedigdayaan partai yang dibangun sejak era Presiden RI Soeharto.
“Pasti kita inginkan jauh lebih baik kembali berjaya seperti di era Soeharto. Bisa memenangkan Pak Airlangga Hartanto kedepan. Kita sebagai DPP tentu harus independen mendukung semua kader yang bertarung,” ujar Sucianti, Sabtu 7 Maret 2020.
Tak hanya itu saja, pengusaha berhijab itu juga menyatakan kader Golkar terpilih seyogyanya lebih milenial sehingga mampu menggaet generasi muda bersama membesarkan partai.
Dengan begitu, stigma bahwa Golkar sebagai partai ‘kolonial’ bisa berubah dengan hadirnya pemimpin baru yang lebih pro terhadap milenial.
“Yang bisa merangkul milenial agar tidak terkesan Partai Golkar adalah partai orang tua. Kader yang bisa merangkul semua kalangan. Kita berharap Musda bisa berjalan lancar,” ucap Sucianti. Adm