SULTRABERITA.ID, KENDARI – Provinsi Sulawesi Selatan mengonfirmasi peningkatan jumlah warganya yang positif terpapar Corona. Dari angka 13 kasus, jumlah positif Corona melambung menjadi 27 orang pada Kamis 26 Maret 2020.
BACA JUGA :
- BBM Jenis Baru Segera Meluncur, Ini Bocoran Terbaru dari Luhut
- Bejat! Seorang Bapak Tega Setubuhi Anak Kandung Sendiri yang Masih ABG
- Jelang Akhir Jabatan, Jokowi Bakal Keluarkan Aturan Ekonomi Digital
- Komitmen Berdayakan Nelayan Skala Kecil, Rare Indonesia Fasilitasi Kepala Desa se-Kabupaten Muna Jalin Kemitraan
- EF Kids & Teens Resmikan Center ke-100, Dukung Visi Indonesia Emas 2045
Tragisnya, data orang yang positif terinfeksi virus Corona di Makassar tersebut diantaranya baru saja melakukan agenda perjalanan di Kota Raha Kabupaten Muna.
Yang bersangkutan dilaporkan ikut dalam sebuah acara perkumpulan di Raha sebelum akhirnya dinyatakan positif Corona sesuai hasil uji Lab Makassar.
Informasi merujuk disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, dr Ichsan Mustari saat merilis data warga Makassar positif terjangkit virus Covid-19.
Sebagaimana dikutip dari detik.com, Kamis 26 Maret 2020, Ichsan menyebut perhatian khusus memang harus diberikan ke Sulsel dengan terus meningkatnya positif Corona di Sulsel.
Dari 27 orang yang positif Corona, sebagian besar dari mereka diketahui baru saja pulang dari umrah dan ada juga yang baru saja mengikuti acara perkumpulan di Kota Raha, Pulau Muna, Sulawesi Tenggara.
“Model transmisi virus (Corona) yang ada saat ini, memang betul ada local transmision. Jadi cluster-cluster yang ada memang ada yang dari Umrah, ada juga import case dari Raha (Kabupate Muna, Sultra), ada kemarin pertemuan di sana dan banyak yang datang dari sana yang sementara dirawat dan positif,” jelas Ichsan pada detik.com.
Provinsi Sulawesi Selatan sendiri sudah melakukan uji lab spesimen corona dari pasien dalam pengawasan (PDP) di Sulsel. Sampel tidak lagi dikirim ke Litbangkes Kemenkes di Jakarta sebagaimana daerah lain di Indonesia, melainkan sudah dicek oleh Laboratorium Unhas dan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Kemenkes di Makassar. Adm