LAJUR.CO, KENDARI – Puluhan kapal pesiar internasional peserta Sail to Indonesia 2025 berhasil berlabuh di Kabupaten Buton Selatan (Busel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (24/8/2025). Kehadiran yacht menandai pembukaan Sail to Indonesia 2025, disambut langsung Wakil Gubernur Sultra Ir. Hugua, Kepala Dinas Pariwisata Sultra Belli Tombili, Bupati Busel, aparat pemda setempat, masyarakat serta pegiat pariwisata lokal.
Yacht-yacht mewah dari negara berbagai belahan dunia tersebut akan meramaikan ajang reli yacht internasional tahunan yang diselenggarakan untuk mempromosikan pariwisata maritim dan budaya Indonesia.
Kali ini, perairan Kabupaten Busel salah satunya menjadi jalur perlintasan Sail to Indonesia 2025. Puluhan yacht yang berlabuh di Busel mengangkut sekitar 106 turis asing. Berdasarkan manifest kapal, turis tersebut berasal dari negara Australia, Denmark, Jerman, Amerika Serikat, Irlandia, Inggris, Skotlandia dan Irlandia.
Pembukaan Sail to Indonesia 2025 Busel yang dipusatkan di Pantai Singku, Desa Gerak Makmur, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Busel dijadwalkan berlangsung mulai dari tanggal 24 hingga 28 Agustus 2025.
Saat menerima rombongan turis mancanegara, Wakil Gubernur Sultra Ir. Hugua menekankan pentingnya ajang Sail to Indonesia sebagai momentum strategis dalam memperkenalkan potensi maritim dan budaya Indonesia kepada dunia.
Menurutnya, Sail to Indonesia bukan hanya sekadar pelayaran, melainkan jembatan diplomasi budaya yang efektif. Khusus di Buton Selatan, kegiatan ini dinilai sangat tepat karena wilayah tersebut memiliki potensi besar dari segi keindahan alam, budaya, dan keramahtamahan masyarakat.
“Buton Selatan adalah salah satu mutiara yang belum sepenuhnya tereksplorasi. Dengan garis pantai yang panjang, pulau-pulau eksotis, dan kekayaan budaya lokal, kehadiran peserta Sail to Indonesia menjadi langkah besar memperkenalkan daerah ini ke panggung global,” ujarnya.
Ia menambahkan, pengalaman yang dirasakan para turis, mulai dari keindahan alam, keramahan masyarakat, hingga kekayaan kuliner dan seni tradisional seperti Tarian Lariangi, akan menjadi kenangan yang tak terlupakan.
Hugua menyoroti posisi Sultra yang strategis secara geografis sebagai wilayah kepulauan dengan lebih dari 600 pulau, menjadikannya sangat potensial untuk pengembangan sektor pariwisata bahari.
“Event seperti ini adalah katalisator pertumbuhan sektor produktif, termasuk UMKM, ekonomi kreatif, hingga industri kuliner lokal. Pemerintah provinsi berkomitmen mendukung penuh pengembangan pariwisata yang berkelanjutan,” tegasnya.
Ia mengajak seluruh pihak baik pemerintah pusat, daerah, pelaku usaha, komunitas, hingga masyarakat untuk bersinergi mendorong kemajuan pariwisata.
Menutup sambutannya, Hugua mengajak para yachter dan wisatawan untuk menikmati keindahan Buton Selatan sekaligus menjelajahi pulau – pulau di Sultra, mengenal budaya lokal Bumi Anoa serta menjadikan kunjungan ini sebagai awal kolaborasi dan investasi jangka panjang di sektor pariwisata, pendidikan, dan pembangunan sumber daya manusia. Adm