LAJUR.CO, KENDARI — Bupati Buton Tengah, DR Azhari menjadi satu-satunya kepala daerah dari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang mengikuti Retret Kepala Daerah Gelombang II yang diselenggarakan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Sumedang, Jawa Barat.
Sebelumnya, Gubernur Sultra Andi Sumangerukka termasuk 16 kepala daerah hasil Pilkada Serentak 2024 lebih dulu menjalani retreat. Mereka yang masuk gelombang pertama retret adalah kepala daerah yang lolos dalam proses sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) RI sehingga dapat dilantik lebih cepat sesuai jadwal.
Usai dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada medio Februari lalu, 505 kepala daerah se-Indonesia termasuk Sultra bergabung mengikuti gelombang pertama retret yang berlangsung 21-28 Februari 2025 di Akmil Magelang.
Kepala daerah yang terganjal urusan di Mahkamah Konstitusi (MK) terpaksa mengikuti retret gelombang kedua. Dimana lokasi pelaksanaan berbeda. Gelombang pertama retret dipusatkan di Akmil Magelang. Sementara gelombang kedua di IPDN.
Retret gelombang kedua diikuti oleh 86 kepala daerah dan wakil kepala daerah dari berbagai provinsi di Indonesia. Para peserta diberangkatkan dari Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Minggu pagi (22/6/2025), setelah mengikuti apel pembekalan yang dipimpin oleh Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir Selanjutnya, mereka melanjutkan perjalanan menuju Kampus IPDN dengan menggunakan kereta cepat Whoosh.
Dikutip dari laman Pemkab Buteng, Bupati Azhari tergabung dalam gelombang kedua karena pelantikannya sebagai kepala daerah baru dilaksanakan setelah melewati proses sengketa hasil Pilkada yang diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
“Kehadiran saya dalam kegiatan ini adalah bagian dari tanggung jawab sebagai kepala daerah untuk memahami lebih dalam peran dan tanggung jawab, serta membangun sinergi dengan sesama pemimpin daerah,” ujar Azhari.
Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, menyampaikan retret ini mencakup tiga substansi utama, yaitu: tugas pokok kepala daerah, penguatan wawasan kebangsaan dan nilai-nilai nasionalisme melalui misi Astacita, serta upaya pemberantasan korupsi. Materi tersebut disampaikan oleh para pakar dari Lemhannas RI.
Retret tersebut merupakan forum strategis untuk memperkuat integritas, disiplin, serta kapasitas kepemimpinan dalam membangun tata kelola pemerintahan yang sinergis dan berpihak pada kemajuan nasional. Adm