LAJUR.CO, KENDARI – Saat membeli camilan ataupun produk makanan lain, pasti kita selalu melihat tulisan-tulisan kecil di balik kemasannya. Ya, itu adalah label makanan. Biasanya, label ini memuat berbagai informasi, mulai dari nutrisi atau informasi nilai gizi, komposisi, hingga tanggal kedaluwarsa makanan tersebut.
Sayangnya, tidak semua orang tahu cara membaca label makanan dengan benar. Padahal, informasi yang tertulis di kemasan bisa membantu kita membuat keputusan yang lebih sehat dan sesuai dengan kebutuhan tubuh saat memilih produk.
Dengan memahami cara membaca label makanan, kita bisa lebih cermat memilih produk yang benar-benar sesuai. Selain itu, kita juga bisa menghindari bahan tambahan yang berisiko bagi kesehatan, seperti lemak trans, natrium berlebih, atau zat aditif tertentu.
Dilansir Healthline, berikut tiga tips atau cara membaca bagian-bagian penting dari label makanan dengan tepat saat memilih suatu produk.
- Baca Bagian Belakang Kemasan
Saat membeli produk makanan, kita biasanya langsung fokus pada bagian depan kemasan yang memuat klaim-klaim menarik, seperti “rendah lemak”, “tinggi serat”, atau “sumber vitamin”. Klaim ini memang dirancang untuk menarik perhatian konsumen dan memberi kesan bahwa produk tersebut lebih sehat dibanding yang lain.
Namun, karena terlalu fokus pada bagian depan kemasan, kita sering kali melewatkan informasi yang jauh lebih penting di bagian belakang kemasan. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the Academy of Marketing Science, klaim semacam ini bisa memicu “efek halo”, yaitu kecenderungan untuk menilai keseluruhan produk sebagai sehat hanya karena ada satu klaim positif.
Padahal, bisa saja produk tersebut mengandung kadar gula, lemak jenuh, atau kalori yang lebih tinggi dan tidak langsung terlihat dari klaim di bagian depan. Maka dari itu, lebih baik meluangkan waktu untuk membaca label di bagian belakang kemasan agar bisa mencermati informasi nilai gizi dan komposisi secara lebih lengkap.
- Cek Urutan Daftar Bahannya
Ilustrasi label makanan atau nutritions fact. Foto: Scott Habermann/Shutterstock
Saat melihat bagian belakang kemasan, pastikan untuk mengecek daftar komposisi atau bahan-bahan yang digunakan dalam produk tersebut. Umumnya, bahan-bahan ini ditulis berdasarkan urutan jumlah terbanyak. Artinya, bahan yang ditulis paling awal adalah yang paling dominan dalam produk, dan seterusnya hingga yang paling sedikit.
Oleh karena itu, penting untuk memindai setidaknya tiga bahan pertama dalam daftar. Soalnya, bahan-bahan tersebut akan paling banyak masuk ke tubuh saat kamu mengonsumsi suatu produk.
- Perhatikan Takaran Saji yang Tertera
Di balik kemasan makanan, kamu bisa menemukan informasi nilai gizi yang mencantumkan jumlah kalori, lemak, gula, dan zat gizi lainnya. Tapi penting untuk diingat, semua angka itu biasanya berlaku untuk satu takaran saji saja, bukan untuk seluruh isi kemasan. Takaran saji ini adalah jumlah yang dianggap umum dikonsumsi dalam sekali makan, tapi sering kali lebih sedikit dari porsi yang kita konsumsi sebenarnya.
Misalnya, satu takaran saji mungkin hanya setara dengan setengah batang cokelat atau satu keping biskuit. Kalau kamu makan satu bungkus penuh, jumlah kalori dan gulanya juga ikut naik dua atau tiga kali lipat. Sayangnya, banyak orang yang tidak sadar akan hal ini dan langsung mengira nilai gizi yang tertera berlaku untuk satu kemasan penuh.
Supaya tidak keliru, pastikan kamu hitung jumlah porsi yang kamu makan, lalu kalikan dengan angka di label. Dengan cara ini, kamu bisa lebih akurat dalam memantau asupan harian yang masuk ke dalam tubuh.
Mulai dari memperhatikan takaran saji, mengecek urutan bahan, hingga tidak langsung percaya dengan klaim di bagian depan kemasan bisa membantu untuk membuat pilihan yang lebih cermat. Jadi, pastikan untuk selalu meluangkan waktu sejenak membaca label makanan dengan lebih teliti sebelum membeli. Adm
Sumber : Kumparan.com