LAJUR.CO, KENDARI – PT Vale Indonesia Tbk melalui unit operasionalnya di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), telah menjalankan program pemberdayaan petani melalui pertanian organik.
Program pendampingan ini digagas secara khusus untuk menyasar petani padi di sekitar wilayah lingkar tambang dengan menerapkan metode System of Rice Intensification (SRI) Organik. Pendekatan ini menjadi bagian dari komitmen PT Vale terhadap pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan.
Senior Manager External Relation Hasmir menyebut program tersebut berawal dari pendampingan intensif selama tiga tahun (2021–2023). Pada tahun 2024, program mulai berkembang menjadi model bisnis yang mandiri dan berkelanjutan.
“Sejak awal kami melakukan pendekatan ke petani dengan turun langsung ke sawah, untuk memonitoring tanaman padi milik petani organik, kami lihat case by case,” jelas Hasmir, Kamis (24/7/2025).
Tahap awal program dimulai di dua kecamatan sebagai pilot project. Para petani diberikan pelatihan menanam padi organik varietas Mentik Susu, sekaligus dibekali pemahaman metode ‘SRI’. Kini, program tersebut telah menjangkau empat kecamatan di Kabupaten Kolaka.
Adapun total luas lahan yang dimanfaatkan dalam program ini mencapai 11 hektare dengan melibatkan 40 petani aktif. Menurut Suwarny, perubahan sikap para petani menjadi tantangan terbesar saat program tersebut mulai digencarkan.
“Awalnya sangat sulit karena petani khawatir rugi. Tapi sekarang petani sudah mandiri dan punya ilmunya. Kalau ada hama, mereka langsung diskusi dalam kelompok tani per kecamatan,” tambahnya.
Metode penanaman padi “SRI Organik” yang diterapkan dikenal sebagai teknik budidaya padi yang hemat air, tanpa pupuk kimia, dan mengandalkan kompos alami. Selain ramah lingkungan, metode ini terbukti meningkatkan produktivitas lahan dan mengurangi biaya produksi secara signifikan.
Tak hanya pelatihan teknis, PT Vale juga menyediakan sarana dan prasarana pertanian, serta mendampingi proses panen hingga pemasaran hasil. Varietas padi Mentik Susu dipilih karena adaptif terhadap metode organik dan bernilai jual tinggi.
Selain itu, lanjut Hasmir, program ini juga bertujuan untuk memberikan alternatif penghidupan bagi masyarakat yang terdampak langsung dari aktivitas pertambangan di wilayah lingkar tambang.
“Petani di 4 kecamatan ini tergolong paling merasakan langsung dampak langsung dari pertambangan. Jadi kami selamatkan dulu yang dekat kita, ketika mereka sudah aman, baru kita bisa bergerak lebih luas,” pungkasnya. Red