LAJUR.CO, JAKARTA – Wakil Bupati Kolaka Utara (Kolut) H. Jumarding tampil dalam The Big Idea Forum CNN bersama Menteri Koperasi RI Ferry Joko Juliantoro, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya dan Guru Besar IPB Prof Sofyan Sjaf, Kamis (11/9/2025). Diskusi panel yang berlangsung di Gedung CNN Indonesia tersebut fokus membahas urgensi Data Desa Presisi untuk Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Kabupaten Kolut dipilih lantaran daerah digawangi duet Nur Rahman Umar – H Jumarding merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang mengintegrasikan Data Desa Presisi sebagai bagian dari instrumen dasar perumusan kebijakan pembangunan Pemkab Kolut. Akurasi Data Desa Presisi yang mencatat berbagai potensi desa di Kolut kini digunakan untuk mendukung kesuksesan kebijakan nasional yakni Kopdes Merah Putih.
“Kolut menjadi sampel. Tadi kami bersama Pak Menteri, Wamen, dan Staf Ahli Pemprov Sultra serta Bappeda Kolut. Sejak zaman Pak Andap (Pj. Gubernur Sultra, red), DDP di Kolut berjalan. Data Desa Presisi inilah yang kemudian kami pakai untuk perencanaan Kopdes Merah Putih. Karena Kopdes ini harus berangkat dari potensi desa, dan datanya ada dalam DDP,” jelas Jumarding.
Saat ini, dari total 15 kecamatan di Kabupaten Kolut, 11 kecamatan di antaranya telah memutakhirkan penyusunan Data Desa Presisi. Data dari 11 kecamatan tersebut merekam keseluruhan potensi 87 desa di Kolut.
“Kita akan selesaikan sisanya yaitu 4 kecamatan lagi. Data Desa Presisi ini kemudian jadi rujukan dalam menentukan arah program Kopdes Merah Putih di setiap desa, yang dijalankan berdasarkan potensi masing-masing. Misalnya, jika ada desa yang punya potensi kakao, maka Kopdes Merah Putih akan fokus pada bidang tersebut,” terang Jumarding.
Dengan begitu, lanjutnya, program Kopdes Merah Putih tidak digarap secara asal-asalan. Strategi pengelolaan Kopdes Merah Putih di Kolut dirancang secara komprehensif berbasis potensi dengan mengidentifikasi, mengoptimalkan, dan memanfaatkan sumber daya baik internal maupun eksternal.
Data Desa Presisi, menurut Jumarding, menjadi sangat urgen sebagai kiblat program Kopdes Merah Putih. Langkah ini membuat program unggulan Presiden Prabowo tersebut tidak dijalankan berdasarkan kebiasaan atau perkiraan, tetapi melalui manajemen berbasis fakta yang akurat dan mutakhir.
Nilai plusnya, Kopdes Merah Putih dibangun dengan fondasi yang kokoh, sehingga berdampak pada efisiensi operasional, pengambilan keputusan yang tepat, transparansi, dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Untuk diketahui, The Big Idea Forum yang dihadiri Wabup Kolut dan Menteri Koperasi RI adalah sebuah inisiatif kolaboratif yang dirancang untuk mempertemukan para pengambil keputusan, pemimpin industri, otoritas regulator, dan pemikir terkemuka dari berbagai sektor. Tujuannya adalah menyusun strategi dan menemukan solusi inovatif terhadap tantangan serta peluang yang membentuk masa depan Indonesia. Adm