
SULTRABERITA.ID, KENDARI – Penanganan Kawasan Wisata Toronipa Kabupaten Konawe bakal diambil alih oleh Pemprov Sultra untuk memaksimalkan penggarapan destinasi wisata pesisir tersebut.
Hal itu diutarakan Gubernur Sultra, Ali Mazi saat bertatap muka dengan rombongan Komisi III DPRD Sultra dalam rangka pemantauan progres jalan Wisata Kendari-Toronipa, Kamis 16 Januari 2020.
BACA JUGA :
- Re-Aksi Ekonomi 2025, Ajang Mahasiswa IESP Perkuat Ekspresi dan Kesiapan Wirausaha
- BGTK Sultra Latih 42 Guru Kembangkan Media Pembelajaran Interaktif
- GenBI IAIN Kendari Dan GenBI Sibolga Kolaborasi Buka Donasi untuk Korban Bencana Sumatera
- Lewat Humor, Jurnalis Senior Valentinus Resa Ajak Gen Z Kendari Berani Kritik Kebijakan Pemerintah Tidak Pro Rakyat
- Deretan Prestasi Raim Laode: Musisi Asal Wakatobi yang Boyong Piala Spotify Wrapped Live 2025
Kedepan, akan ada satu badan pariwisata khusus yang dibentuk agar pengelolaan daerah yang masuk wilayah adminstrasi Kabupaten Konawe itu bisa dipacu menuju destinasi wisata internasional.
“Nanti akan ada badan pariwisata terpadu di Toronipa. Karena ini nanti kita akan kelola menjadi destinasi pariwisata internasional. Jadi tidak lagi dikelola terpisah, Konawe dan Kendari. Ini jadi kawasan wisata terpadu,” jelas Ali Mazi
Revitalisasi kawasan wisata Toronipa selanjutnya akan diintervensi penuh oleh Pemprov Sultra melalui Badan Pariwisata Terpadu secara mandiri.
“Regulasinya akan kita buat. Pusatnya di Toronipa sini. Kantornya akan kita siapkan juga,” lanjut polikus NasDem itu.
Sambil menunggu penyelesaian akses jalan wisata Kendari-Toronipa sepanjang 14 kilometer, Ali Mazi menyatakan saat ini pemerintah melalui Dinas Pariwisata Sultra tengah menyelenggarakan Sayembara Master Plan Kawasan Wisata Terpadu Toronipa.
Sayembara ini digelar untuk memacu masyarakat mengembangkan ide kreatif dalam upaya memoles Kawasan Toronipa sebagai destinasi wisata internasional baru di Indonesia Timur. Meski diperuntukkan untuk wisata internasional, master plan kawasan wisata terpadu Toronipa dipastikan sejalan dengan kearifan lokal daerah. Budaya dan identitas Bumi Anoa wajib dikedepankan.
Tak hanya itu saja, mendorong partisipasi masyarakat sejumlah kelompok warga yang bermukim di jalur kawasan Kendari Toronipa bakal diikutsertakan dalam program edukasi wisata di Pulau Bali.
“Untuk masyarakat, kita bentuk tim dukung percepatan pariwisata. Kita akan ajak mereka ke Bali. Masyarakat belajar disana selama beberapa minggu. Melihat langsung bagaimana masyarakat Bali merawat budaya dan memelihara pariwisatanya sehingga bisa mendatangkan income ekonomi bagi mereka. Kita ingin tingkatkan partisipasi masyarakat dalam program pengembangan pariwisata di Toronipa,” papar Ali Mazi panjang lebar. Adm



