LAJUR.CO, KENDARI — Dua Wakil Menteri Kabinet Prabowo Subianto, yakni Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti dan Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri meresmikan peluncuran Sekolah Unggul Garuda di Desa Alebo Jaya, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra). Sekolah ini menjadi satu dari empat sekolah unggulan Garuda yang dibangun serentak di Indonesia.
Sekolah Unggul Garuda dirancang untuk mendidik generasi muda Indonesia dengan konsep modern, berkelanjutan, dan berakar pada kearifan lokal. Pembangunan ini merupakan bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045, dengan target membangun 20 sekolah unggulan di berbagai wilayah.
Selain di Konda, tiga lokasi lain yang turut menjadi tempat pembangunan Sekolah Garuda Baru adalah Belitung Timur, Timor Tengah Selatan di Nusa Tenggara Timur, dan Bulungan di Kalimantan Utara.
Sekolah Garuda merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto untuk pemerataan pendidikan unggulan di seluruh pelosok negeri. Kehadiran sekolah ini ditujukan untuk memperluas kesempatan bagi anak-anak Indonesia agar dapat menembus kampus-kampus terbaik dunia.
Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka yang ikut mendampingi dua Wamen Prabowo menyatakan, komitmen kuat untuk mendukung keberadaan Sekolah Garuda di wilayahnya.
“Saya komitmen, Sekolah Garuda harus ada di Provinsi Sultra. Dua Dinas saya tugaskan Kepala Dikbud dan Cipta Karya. Kalau tidak ada, ya tidak boleh duduk di posisi itu,” tegas.
Menyambut peluncuran Sekolah Garuda, Pemerintah Provinsi akan menyusul membangun SD dan SMP unggul sebagai feeder untuk Sekolah Garuda. Sehingga, talenta lokal Sultra punya kesempatan besar menempuh pendidikan di Sekolah Garuda.
“Seleksi masuk dilakukan secara nasional. Maka dari itu, Sultra harus siapkan SD dan SMP unggulan agar putra-putri terbaik kita mampu bersaing,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Menteri PUPR Diana Kusumastuti menggarisbawahi bahwa pembangunan fisik hanyalah satu aspek dari Sekolah Garuda.
“Bangunlah dengan hati, jangan hanya kejar fisik. Kejar impian kalian di sekolah unggulan ini. Semoga suatu hari nanti kalian bisa diterima di 100 sekolah unggulan dunia,” kata Diana.
Sesuai perencanaan, sekolah ini akan dibangun dengan konsep green building, mempertahankan vegetasi alami, dan dilengkapi fasilitas modern seperti stadion indoor dan outdoor, ruang multifungsi, serta sekolah khusus untuk pengembangan guru.
Sejalan dengan itu, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menegaskan peran Sekolah Garuda sebagai inkubator generasi emas. Keberadaan Sekolah Garuda membuka kesempatan bagi putra putri indonesia kuliah menembus universitas kelas dunia yang mencetak talenta-talenta unggul di bidang saintek.
“Kami harap Sekolah Garuda menjadi tempat menggembleng anak-anak berprestasi dari seluruh Indonesia. Ini solusi nyata untuk pendidikan berkualitas,” ucapnya.
Terpisah, Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Brilian Yuliarto, menyebut Sekolah Garuda sebagai bagian dari strategi besar Prabowo Subianto dalam membangun fondasi bangsa melalui pendidikan.
“Sekolah ini lahir dari visi besar Bapak Prabowo. Lewat dua skema Sekolah Garuda Baru dan Sekolah Garuda Transformasi kita akan memperkuat guru dan siswa agar bisa menembus perguruan tinggi terbaik dunia,” jelas mantan anggota DPR RI tersebut.
Sebagai informasi, pembangunan Sekolah Unggul Garuda mengusung pendekatan “Local Wisdom-based Innovation” mirip model AHA (Adaptif, Holistik, dan Akseleratif), mengintegrasikan teknologi, karakter, dan budaya lokal. Dirancang tidak hanya sebagai institusi pendidikan, namun juga pusat pengembangan masyarakat.
Proyek ini juga bagian dari strategi transformasi pendidikan nasional yang menekankan pemerataan akses dan kualitas, terutama di daerah yang selama ini tertinggal dalam hal infrastruktur dan mutu pendidikan. Adm