LAJUR.CO, KENDARI – Sutradara asal Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Andhy Lopes, kembali mengharumkan nama daerah setelah filmnya, “Cahaya untuk Nur”, meraih Juara 1 kategori Fiksi di ajang Kompetisi Film Islami Tingkat Nasional 2025.
Di balik kemenangannya, Andhy Lopes membagikan rahasia kreatifitasnya yang bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda Sultra untuk berkarya di dunia perfilman.
Menurut Andhy, ide sebuah film bisa muncul secara tiba-tiba. Ia kerap mencatat gagasan yang terlintas di benaknya pada ponsel, lalu dikembangkan ketika ada kesempatan menulis. Tema film “Cahaya untuk Nur”, katanya, terinspirasi dari kehidupan sehari-hari anak muda, sehingga mudah diterima penonton.

“Buat teman-teman muda di Baubau maupun Sultra, ayo, bikin film itu menyenangkan. Selain menghibur, karya kita bisa menyampaikan pesan positif ke banyak orang,” ujar Andhy. Ia pun menekankan pentingnya konsistensi dalam berkarya, meski dengan anggaran terbatas, karena proses panjang akan membuahkan hasil maksimal.
Kesuksesan Andhy juga mendapat perhatian dari komika nasional Arie Kriting, yang hadir langsung di malam penganugerahan digelar di Auditorium HM Rasjidi Kemenag RI pada Senin (10/11/2025). Menurut Arie, film adalah medium paling lengkap untuk menyampaikan pesan.
“Semua komponen ada di film: visual, musik, cerita, akting. Jadi, film itu medium puncak untuk menyampaikan pesan dan membangun karakter penonton,” ujarnya.
Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, pun menekankan peran film sebagai media dakwah yang efektif. “Karya para sineas ini menunjukkan kecerdasan generasi muda saat ini. Mari kita jadikan film sebagai media dakwah di era milenial dan Gen Z,” kata Nasaruddin Umar dalam sambutannya.
Kemenangan “Cahaya untuk Nur” menambah daftar prestasi sineas Sultra di kancah nasional dan menjadi bukti bahwa kreativitas lokal mampu bersaing di tingkat tertinggi. Red




