LAJUR.CO, KENDARI – Pemerintah Inggris melalui Kedutaan Besar Inggris di Jakarta menegaskan komitmennya dalam mendukung penguatan ketahanan pesisir di Indonesia, khususnya di Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui peluncuran Program ARUS (Action for Resilient and Sustainable Seas).
Dukungan ini disampaikan langsung oleh Team Leader of Environment and Sustainable Commodities British Embassy Jakarta, Alex Lau, yang bergabung secara virtual melalui Zoom dari Jakarta, Senin (24/11/2025).
Alex Lau mengatakan bahwa menjadi bagian dari peluncuran proyek ARUS adalah sebuah kehormatan besar.
Ia menegaskan pemerintah Inggris melalui Blue Planet Fund mengalokasikan 500 pounds sterling untuk mendukung upaya perlindungan ekosistem laut dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.
“Blue Planet Fund bertujuan mendukung negara-negara, termasuk Indonesia, dalam menjaga kelestarian lingkungan laut sekaligus mengurangi kemiskinan di wilayah pesisir,” ucap Alex Lau.
Portofolio Blue Planet Fund di Indonesia diwujudkan melalui berbagai program bilateral dan multilateral yang menyasar perlindungan habitat laut, penguatan perikanan skala kecil, akuakultur berkelanjutan, peningkatan kapasitas akuntansi kelautan, serta penanggulangan polusi plastik.
Ia juga menyinggung program Climate and Ocean Adaptation and Sustainability (COAST) yang berjalan sejak 2023 hingga 2030. Menurutnya, program itu menjadi salah satu fondasi utama yang memperkuat kerja-kerja adaptasi pesisir dan tata kelola sumber daya laut di Indonesia, termasuk yang kini diperkuat melalui ARUS.
Alex menyambut baik hubungan erat antara Inggris dan Indonesia setelah Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Keir Starmer yang meluncurkan kemitraan strategis baru pada November 2024.
“Kemitraan strategis ini akan memperkuat kolaborasi kedua negara di bidang iklim, alam, dan energi,” tutur Alex Lau.
Team Leader of Environment and Sustainable Commodities British Embassy ini juga menyoroti potensi besar sektor perikanan di Bumi Anoa tetapi dirinya, memperingatkan ancaman degradasi habitat, tekanan iklim, dan penangkapan ikan berlebih.
Karena itu, ia menilai integrasi antara model Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) Rare dan pendekatan inklusi sosial Save the Children di Program ARUS sebagai langkah tepat.
Alex turut mengapresiasi Pemerintah Provinsi Sultra dan pemerintah kabupaten yang terlibat karena telah menunjukkan komitmen kuat melalui kebijakan serta rencana aksi adaptasi perubahan iklim.
“Kami sangat mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Sultra dalam menerbitkan regulasi terkait pengelolaan akses area perikanan serta rencana aksi adaptasi perubahan iklim. Ini menunjukkan kepemimpinan yang kuat,” ujarnya.
Alex Lau menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang berkolaborasi dalam ARUS. Ia berharap program ini dapat menjadi contoh nasional mengenai bagaimana pengelolaan laut dapat dilakukan secara inklusif, berkelanjutan, dan berbasis pemberdayaan masyarakat.
“Kolaborasi ini menjadikan ARUS bukan hanya proyek, tetapi model tata kelola laut yang inklusif,” ungkap Alex Lau.
Laporan : Ika Astuti



