LAJUR.CO, KENDARI — Tradisi panjang kepemimpinan laki-laki di Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Halu Oleo (BEM UHOUHO) resmi terpecah. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, dua perempuan dipercaya memimpin roda organisasi mahasiswa tertinggi di UHO untuk periode 2025–2026.
Adalah Fitriyah Nurainun Natiq Mapatarani yang terpilih sebagai Presiden Mahasiswa (Presma) UHO, didampingi Nia Astarina sebagai Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma). Keduanya keluar sebagai pemenang dalam Pemilihan Umum Raya Mahasiswa (Pemira) 2025 yang digelar pada Jumat (19/12/2025).
Pasangan nomor urut 3 ini meraih sebanyak 9.390 suara, mengungguli empat pasangan calon lainnya. Perolehan suara itu turut mengukuhkan Fitriyah Nurainun sebagai perempuan pertama yang menjabat Presma UHO sepanjang sejarah perjalanan organisasi tersebut.
Kepada lajur.co, Fitriyah Nurainun mengungkapkan rasa syukur dan haru atas kepercayaan besar yang diberikan mahasiswa UHO kepada dirinya.
“Saya pribadi sangat senang dan rasanya masih belum percaya bisa terpilih menjadi Presiden Mahasiswa UHO. Ini adalah momen yang sangat luar biasa dalam perjalanan saya sebagai mahasiswa,” ujar Fitriyah, Sabtu (20/12/2025).
Kemenangan tersebut, kata mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP angkatan 2022 asal Bombana ini bukan hanya capaian personal, melainkan hasil dari dukungan kolektif mahasiswa UHO. Fitriyah Nurainun juga menyoroti pentingnya kolaborasi bersama wakilnya dalam menjalankan kepemimpinan selama satu periode ke depan.
“Saya sangat bersyukur karena bisa menjadi bagian dari sejarah sebagai perempuan pertama yang terpilih menjadi Presma UHO. Apalagi wakil saya juga seorang perempuan. Kami akan bekerja sama menjalankan roda organisasi BEM UHO ke depan,” tambahnya.
Fitriyah dan Nia berduet membawa visi kepemimpinan yang inklusif dan progresif. Visi tersebut akan dilaksanakan dengan komitmen membuka ruang partisipasi bagi seluruh mahasiswa lintas fakultas dan latar belakang. Mereka berdua menargetkan BEM UHO menjadi organisasi yang adaptif, kolaboratif, dan berorientasi pada kemajuan institusi.
“Pada intinya, kepemimpinan yang kami bawa adalah kepemimpinan yang inklusif dan progresif, serta bagaimana menjadikan Universitas Halu Oleo mampu bersaing dengan kampus-kampus lain,” jelasnya.
Berdasarkan hasil Pemira 2025, pasangan Fitriyah–Nia unggul atas pasangan nomor urut 2 yang meraih 6.666 suara, disusul nomor urut 4 dengan 5.022 suara, dan nomor urut 1 dengan 4.657 suara, serta nomor urut 5 dengan 237 suara.
Kepemimpinan Fitriyah–Nia sekaligus menandai transisi dari kepemimpinan sebelumnya yang dijabat Nabil Al Mahmud. Lebih dari itu, terpilihnya dua perempuan ini menjadi simbol perubahan, harapan, dan wajah baru gerakan mahasiswa di UHO. Red



