BERITA TERKINIEKOBISHEADLINE

BI Sultra Pacu Pengembangan Potensi Padi Sawah Organik Koltim dan Bawang Merah Kolut

×

BI Sultra Pacu Pengembangan Potensi Padi Sawah Organik Koltim dan Bawang Merah Kolut

Sebarkan artikel ini
Kepala BI Sultra, Bimo Epiyanto memaparkan progres pengembangan potensi Padi Sawah Organik dan Bawang Merah di Kolut dalam ajang Bincang Bareng Media, Rabu (2/5/2021)

LAJUR.CO, KENDARI – Terus membaiknya penanganan Covid-19 melalui program vaksinasi yang terencana dan terlaksana dengan baik diperkirakan akan terus meningkatkan optimisme masyarakat serta dunia usaha dan menjadi faktor utama akselerasi pemulihan kondisi ekonomi Sulawesi Tenggara pada tahun 2021.

Prediksi ekonomi yang makin membaik disambut Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tenggara dengan meningkatkan peran serta mendukung mendorong aktivitas lapangan usaha yang memiliki daya dorong besar pada perekonomian. Terutama aktifitas lapangan usaha dengan risiko penyebaran COVID-19 yang rendah seperti sektor pertanian, kehutanan, perikanan ataupun mendorong kawasan pariwisata potensial beserta lapangan usaha pendukungnya (misalnya kerajinan UMKM dan desa wisata) sejalan dengan gerakan nasional.

Khusus tahun 2021, konsentrasi BI Sultra difokuskan pada pengembangan Klaster Padi Sawah di Kabupaten Kolaka Timur dan Kluster Bawang Merah di Kolaka Utara. Hal ini dipaparkan Kepala BI Sultra, Bimo Epiyato saat Bincang Bareng Media, Rabu (2/5/2021).

Terkait dua pilot project di atas, BI Sultra telah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur dan pemangku kepentingan lainnya melaksanakan program klaster padi sawah organic. Sasaran program yakni Desa Mokupa, Mandoke dan Onemanu. Pilot project ini digarap sejak tahun 2020 hingga 2023 mendatang.

Baca Juga :  DLH Sultra Tanam Ribuan Bibit Mangrove di Pesisir Pantai Nambo

“Pengembangan klaster tersebut bertujuan untuk mendorong percepatan peningkatan produksi, pengolahan pasca panen, dan perluasan akses pasar serta pemanfaatan teknologi. Pengembangan klaster padi sawah organic di lokasi tersebut dilakukan melalui pengembangan demplot pertanian terintegrasi padi sawah dan peternakan sapi secara terukur dengan sistem digital (integrated digital eco farming),” papar Bimo panjang lebar.

Integrated digital eco farming merupakan sistem pertanian terintegrasi dengan peternakan melalui pemanfaatan limbah ternak untuk kebutuhan pembuatan pupuk dengan teknologi MA-11 dan pemanfaatan limbah pertanian untuk pakan ternak serta penggunaan teknologi digital untuk mempermudah petani untuk menentukan masa panen, perkiraan cuaca, kondisi tanah dan faktor pendukung produksi lainnya sehingga dapat mengoptimalkan hasil produksi dengan cara mempermudah rantai proses produksi.

Disamping bantuan teknis penguatan kelembagaan dan SDM, upaya Bank Indonesia untuk mendorong pengembangan padi sawah juga dilakukan melalui pemberian Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa peralatan digital farming dan peralatan produksi pertanian kepada salah satu koperasi tani di Desa Mokupa.

Selanjutnya, tahun ini direncanakan pembangunan gudang dan lantai penjemuran untuk mempercepat ekosistem pengembangan padi sawah di Kabupaten Kolaka Timur, sekaligus sebagai bentuk wujud nyata dedikasi Bank Indonesia untuk negeri.

Baca Juga :  DLH Sultra Kampanye Daur Ulang Sampah: Limbah PLN Jadi Paving Blok

Pada kesempatan panen perdana 24 Mei 2021, demplot padi sawah di lokasi tersebut memiliki produktivitas sebesar 7,1 ton/ha, lebih tinggi dibandingkan produktivitas padi organik pada umumnya yang hanya sebesar 3-4 ton/ha. Penerapan integrated digital eco farming pada demplot tersebut juga berhasil menurunkan biaya produksi dari 5-8 juta/ha menjadi 3,5 juta/ha dengan berhasil memanfaatkan 3 ekor sapi untuk kebutuhan 1 ha sawah.

“Selain itu, sistem integrated digital eco farming juga mendukung desa mandiri pupuk yang dapat menjadi solusi bagi masalah kelangkaan pupuk yang terkadang dialami oleh petani,” jelas Bimo.

Klaster Bawang Merah di Kolaka Utara

KPw BI Provinsi Sulawesi Tenggara melaksanakan program pengembangan klaster bawang merah di Desa Totallang bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Kolaka Utara melalui penandatangan MoU sejak 19 Desember 2017 guna mendorong peningkatan produksi bawang merah.

Selain mendorong percepatan peningkatan produksi, peningkatan kapasitas SDM petani terhadap berbagai permasalahan/kendala yang dihadapi dan peningkatan IPTEK budidaya disepanjang rantai nilai hulu-hilir melalui pengembangan dan penguatan kelembagaan petani sebagai local champion.

“Upaya Bank Indonesia untuk mendorong pengembangan bawang merah juga dilakukan melalui pemberian Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa rumah produksi pupuk dan rumah bibit dengan teknologi ozon guna mendukung desa mandiri pupuk dan bibit untuk mempercepat ekosistem pengembangan bawang merah di Kabupaten Kolaka Utara, sekaligus sebagai bentuk wujud nyata dedikasi Bank Indonesia untuk negeri,” jelas Bimo.

Baca Juga :  Cara Cek Kualitas Udara Hari Ini di HP via Aplikasi AirVisual

Pada program pengembangan bawang merah tersebut, terdapat peningkatan produksi/panen total bawang merah pada lahan demplot mencapai sebesar 14,7 ton/ha, meningkat sebesar 110% dari sebelumnya yang tercatat sebesar 7 ton/ha. Disamping itu, juga terjadi penurunan biaya produksi hingga 35%, dari Rp62juta/ha menjadi Rp40juta/ha.

Kapasitas produksi pupuk organik berbahan baku limbah ternak saat ini sebesar 15 ton per bulan dan telah memperoleh sertifikasi produk pupuk organik dari Balai Besar Pertanian Makassar pada tahun 2019.

LEM Sejahtera (kelompok petani bawang merah binaan) juga telah memproduksi bibit berkualitas dan bersertifikasi dari Badan Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Prov. Sultra dengan kapasitas rata-rata 12 ton/siklus tanam atau sekitar 23,07% kebutuhan benih per siklus tanam. Disamping itu, ujicoba penggunaan gudang benih berteknologi ozon saat ini sudah dapat mempertahankan kualitas bibit hingga 4 bulan dan diperkirakan bisa di atas 6 bulan. Adm

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x