LAJUR.CO, KENDARI – Pembangunan gedung kantor gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) yang digagas Gubernur Ali Mazi berupa 23 lantai baru saja dimulai, Jumat (2/9/2022) di Bumi Praja Anduonohu.
Proyek ini diproyeksi bakal menelan anggaran hingga Rp400 miliyar. Program mercusuar Ali Mazi ini sempat disorot lantaran kontras dengan keluhan kondisi infrastruktur jalan di sejumlah kabupaten di Bumi Anoa yang memprihatinkan.
Tokoh asal Sultra La Ode Ida yang biasa vokal soal kesenjangan pembangunan di Sultra kali ini enggan memberi komentar tentang project kantor Gubernur Sultra menelan anggaran milyaran rupiah itu.
“Saya tidak mau komen soal itu. Ditanya soal itu saya tidak mau komen soal pembangunan itu,” kata La Ode Ida saat ditanya disela acara Pra Muswil KAHMI bertema ‘Mencari Figur Potensial Gubernur Sultra 2024’ di Hotel Kubah 9, Sabtu (3/9/2022).
Kontras dengan sikap La Ode Ida, kader HMI Kendari yang juga hadir dalam forum tersebut, Muhammad Bangkit Bimantara Untu menyuarakan kritik mengenai program pembangunan gedung kantor Gubernur Sultra 23 lantai.
Menurut alumni Teknik Sipil Universitas Haluoleo itu, dana milyaran rupiah sejatinya bisa dialokasikan Gubernur Ali Mazi untuk memperbaiki jalan di Sultra yang kini rusak parah. Ia menilai program pemerintah provinsi justru terkesan buang-buang anggaran dan tidak menyentuh kebutuhan langsung masyarakat kecil.
“Dalam kacamata transportasi, pembangunan itu dia punya skala prioritas. Rata-rata pembangunan pemprov hari ini kalau mau dibilang itu skala prioritasnya di bawah dari kebutuhan masyarakat. Yang fokus itu jalan di depan kantor gubernur di Nanga-nanga. Saya katakan jalan di sana memang seharusnya sudah diperbaiki,” ujarnya kepada Lajur.co.
Meski begitu, dia tetap mengapresiasi upaya pemerintah membangun infrastruktur seperti jalan wisata Kendari – Toronipa guna mendukung pengembangan pariwisata di Sultra.Namun, alokasi dana yang besar tidak boleh terpusat pada satu tempat.
“Saya apresiasi kinerja pemprov ini membangun jalan wisata Kendari – Toronipa. Tapi itu anggarannya besar sekali, kenapa tidak diminimalisir untuk jalan saya maksud itu. Maksud saya di akhir masa jabatannya gubernur ini, jalan itu tolong diperbaiki. Masyarakat butuh itu,” lanjutnya.
Jika pembangunan diperuntukkan untuk meningkatkan efektivitas, bagi Muhammad Bangkit hal itu harus dimulai dari infrastruktur jalan di sekitar perkantoran. Red