BERITA TERKINIHEADLINE

Kelurahan Korumba Jadi Titik Paling Rawan Bencana Banjir di Kendari

×

Kelurahan Korumba Jadi Titik Paling Rawan Bencana Banjir di Kendari

Sebarkan artikel ini
PJ Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu.

LAJUR.CO, KENDARI – Kawasan daratan sekitar Teluk Kendari menjadi salah satu wilayah titik rawan bencana alam seperti banjir, tanah longsor hingga puting beliung. Isu bencana di Kota Lulo menjadi isu penting dan dibahas oleh Forum Pengurangan Risiko Bencana di Kota Kendari yang digelar di Hotel Zahra Syariah, Kendari Kamis (10/11/2022).

Dalam pembukaan acara, PJ Wali Kota Asmawa Tosepu mengatakan, forum ini berperan penting dalam menyusun rencana aksi daerah dalam rangka mengurangi risiko bencana di daerah ini baik secara fisik maupun nonfisik.

“Partisipasi dalam menanggulangi risiko bencana tentu harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan teknis sehingga masyarakat akan bertindak tepat dan cepat ketika terjadi bencana alam sewaktu-waktu,” ujarnya dalam pidato pembukaan.

Baca Juga :  Tarif Baru Angkot di Kendari: Pelajar Rp4.000, Umum Rp6.000

Risiko banjir di Kota Kendari terhitung masuk dalam kategori sedang hingga tinggi, baik itu banjir luapan sungai maupun banjir genangan. Daerah dengan memiliki risiko tinggi terkena banjir ialah kawasan yang berada di sekitar teluk seperti Kelurahan  Korumba.

Melalui Forum kongres yang digelar, Ketua Forum Safril Kasim mengajak para peserta untuk mengurangi bahaya dan kerentanan bencana.

“Ketika ketinggian air mencapai 150mm ke atas, potensi kejadian banjir itu sudah mulai waspada. Risiko bencana itu ditentukan oleh bahaya dikali dengan kerentanan dibagi dengan kapasitas adaptasi. Jadi kalau kita mau mengurangi risiko bencana, itu kita mengurangi bahaya, kita mengurangi kerentanan,”  tambah Ketua Forum Safril Kasim.

Baca Juga :  Antrean Online Mobile JKN, Solusi Akses Layanan di Rumah Sakit

Pemerintah Kota Kendari mengapresiasi pelaksanaan  forum tersebut dalam rangka mengedukasi masyarakat untuk selalu siap siaga ketika terjadi bencana.

Forum yang baru terbentuk  melibatkan banyak peserta dari berbagai perwakilan sebagai sarana komunikasi demi memaksimalkan mitigasi bencana alam di Kota Kendari. Setiap peserta menyampaikan perspektif dalam rangka penyusunan rencana aksi daerah mengurangi risiko bencana di Kota Lulo.

Baca Juga :  Pj Wali Kota Tinjau Ulang Perpanjangan Kontrak Pasar Basah Mandonga yang Diteken Sulkarnain

Hasil pertemuan forum tersebut merangkum beberapa strategi mengintervensi risiko bencana salahsatunya adalah mengontrol penggunaan lahan yang semakin menipis, sementara areal hutan memiliki peran penting dalam menyimpan pasokan air juga terkikis. Kedua, menjadikan sempadan sungai sebagai kawasan lindung bukan sebagai tempat area pembangunan permukiman.

“Kita perbanyak hutan kita, perbanyak ruang hijau di daerah perkotaan, melakukan sosialisasi kepada saudara-saudara kita yang tinggal di daerah sempadan sungai khususnya daerah yang berisiko tinggi banjir. Kalau mereka mau itu bisa dipikirkan untuk direlokasikan,” tutup Asmawa.

LAPORAN : NISA ANDRIANI
EDITOR : JENI

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x