LAJUR.CO, KENDARI – Bank Indonesia Sultra mengingatkan bahaya kemarau ekstrem akibat fenomena El Nino yang diprediksi terjadi pada September mendatang. El Nino merupakan fenomena anomali kenaikan suhu yang bisa memicu panas dan kemarau ekstrem.
Jika tidak ada aksi mitigasi dari pemerintah, fenomena El Nino akan mengancam sektor pertanian dan perikanan yang berdampak pada gangguan pasokan kebutuhan pangan di Sultra. Gangguan terhadap komoditi strategis tersebut tentu akan memicu inflasi jelang akhir tahun.
Hal tersebut disampaikan Ekonom BI Sultra Rangga Widyatama saat pertemuan Bincang Bareng Media (BBM), Jumat (21/7/2023).
“Ada prediksi El Nino pada September. Ada dua sektor yang terdampak, sektor pertanian dan perikanan. Akan Ada kendala ke pengisian waduk yang tentu akan menggangu aktivitas pertanian,” ujar Rangga.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan pemerintah mengantisipasi dampak El Nino. Diantaranya adalah mempercepat waktu tanam selama curah hujan masih turun.
Dua waduk besar yang memasok kebutuhan irigasi petani di Sultra yakni Bendungan Ladongi dan Bendungan Ameroro mesti disiapkan agar mampu survive selama periode El Nino.
“Bendungan Ameroro dan Ladongi agar reliable isi kebutuhan air petani selama El Nino. Ada penyesuaian kebijakan, percepatan tanam, hingga menyiapkan pelaku usaha agar siap dengan situasi kemarau panjang,” ungkap Rangga. Adm