LAJUR.CO, KENDARI – Ragam inovasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Tenggara (Sultra) diluncurkan saat kick-off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) tahun 2023, Jumat (11/8/2023). Mulai dari peluncuran aplikasi sistem layanan informasi pengendalian inflasi, penandatanganan sembilan Kerjasama Antar Daerah (KAD) untuk komoditas strategis inflasi, baik inter-provinsi ataupun antar-provinsi hingga sinergi BI menggaet TNI untuk pengembangan komoditas holtikultura.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sultra Doni Setpadijaya mengatakan, mengusung semangat “Sinergi dan Inovasi Penguatan Ketahanan Pangan melalui Hilirisasi Produk Pangan dan Penguatan Efektivitas Intervensi Harga Pangan”, TPID se-Sultra bersama Bank Indonesia (BI) terus bersinergi dan berinovasi pada berbagai program pengendalian inflasi.
Tiga aplikasi terkait layanan sistem informasi pengendalian inflasi diresmikan pada puncak GNPI di Sultra. Tiga aplikasi tersebut aplikasi Pak Tani Konasara dari Pemda Konawe Utara, aplikasi Lapalapa dan Aplikasi Sipengharapan
dari Pemda Muna Barat
Aplikasi Konasara digagas Bupati Konut Ruksamin bertujuan mendukung pelaksanaan program pemanfaatan kebun pekarangan Konut. Sementara aplikasi Sipengharapan dirancang Pj Bupati Mubar Dr Bahri untuk pemantauan harga Muna Barat. Berikut aplikasi Lapalapa bertujuan menunjang pelaksanaan pasar murah.
Pada launching tersebut, lanjut Doni, turut diresmikan 9 KAD untuk komoditas strategis inflasi, baik inter-provinsi ataupun antar-provinsi.
Khusus kerjasama Bank Indonesia dan TNI Sultra ialah terkait pemanfaatan lahan tidur untuk pengembangan komoditas holtikultura. Pada tahap awal, TNI bersinergi membantu penggarapan komoditas hortikultura pada lahan seluas 18 Ha yang telah disiapkan.
Asisten Teritorial Panglima TNI Mayjen TNI Syafei Kasno menyatakan bahwa TNI selalu siap mendukung upaya pengendalian inflasi pangan berkaitan dengan peran TNI pada ketahanan pangan nasional di berbagai daerah. Melalui kegiatan ini diharapkan para pemangku Kebijakan dapat terus bersinergi dan berinovasi pada berbagai upaya pengendalian inflasi dan masyarakat dapat menerima manfaat optimal berbagai Kebijakan inflasi bersama dengan semakin diperkuatnya kerangka komunikasi kebijakan.
Gubernur Sultra Ali Mazi yang turut hadir dalam acara tersebut menyatakan pengendalian inflasi tahun 2023 membutuhkan sinergi dengan berbagai pihak termasuk Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) Sultra. Kata dia, keterlibatan Hebitren berfungsi sebagai agregator dan pengembangan komoditas pangan.
Sementara itu, Direktur Departemen Regional Bank Indonesia Imam Hartono menyatakan berbagai upaya ini berhasil membawa Sultra kembali pada koridor target inflasi dengan tingkat inflasi gabungan dua kota pada Juli 2023 sebesar 3,52% (yoy), namun hingga akhir tahun terdapat tantangan iklim yang berisiko mengurangi produksi pangan.
“Oleh karenanya diperlukan berbagai Inovasi untuk mendorong produktivitas pangan seperti Penggunaan Pupuk Organik yang telah didorong melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dan peningkatan produktivitas Bawang Merah melalui PSBI Rumah Semai Bawang Merah,” ujarnya.
Sebagai informasi, kegiatan yang dilaksanakan di lapangan Korem 143 Haluoleo Kendari ini turut dihadiri oleh instansi vertikal dan bupati serta OPD terkait dari 17 kabupaten/kota. Adm