SULTRABERITA.ID, KENDARI – Bupati Muna, Rusman Emba meminta Gubernur Sultra, Ali Mazi segera memecat La Ode Rahmat Apiti dari posisi Komisaris Non Independen BPD Sulawesi Tenggara (Sultra). Permintaan tegas pria yang kini mencalonkan diri lagi sebagai 01 Kabupaten Muna itu bukan tanpa sebab.
Ia menuding La Ode Rahmat Apiti turut campur dalam urusan perpolitikan di Muna.
“Kita harapkan Ali Mazi tolong bina Rahmat Apiti. Tegur kalau perlu dinonaktifkan,” cetus Rusman Emba, Jumat 11 September 2020.
Sebagai komisaris di bank plat merah, Rusman menilai Rahmat Apiti telah bersikap tidak profesional karena ikut terlibat sebagai timses kontestan Pilkada.
“Kalau perlu dinonaktifkan. Apakah mau jadi tim sukses atau jadi komisaris (BPD). Dengan gaji 50 juta tidak semestinya Rahmat Apiti urusi lagi soal politik,” tegas mantan Ketua DPRD Sultra itu.
Calon bupati petahana ini pun mengancam akan mengambil langkah tegas jika Ali Mazi urung memberi punishment alias hukuman berat pada komisaris BPD Sultra tersebut.
“Sebagai salah satu pemegang saham di BPD, kita akan ambil sikap kalau tidak ada tindakan tegas ke Rahmat Apiti,” sambungnya lagi.
Diakhir wawancara, Rusman meminta agar Rahmat Apiti bekerja profesional dan fokus mengurusi tanggungjawabnya sebagai salah satu petinggi BPD ketimbang ikut bermain politik di Muna. Sebaliknya, jika memilih bermain di jalur politik, ia mesti rela melepas posisi sebagai komisaris non independen di BPD Sultra.
“Dinda Rahmat Apiti cobalah jadi profesional sejati. Jangan memanfaatkam BPD untuk kehidupanmu, kemudian kemudian main politik juga,” pungkas Rusman Emba. Adm
Setuju pak rusman…harus professional…Pemda Muna yang diwakili oleh Bupati Sebagai salah satu pemegang saham Bank Sultra harus tegas pak…sekarang ini Bank sultra dikelola secara tidak professional baik komisaris maupun direksinya