LAJUR.CO, KENDARI – Basarnas Kendari merilis data kecelakaan kapal sepanjang tahun 2023. Peristiwa kecelakaan kapal dari total keseluruhan sebanyak 43 kasus rerata banyak terjadi di Perairan Buton. Selain itu, juga ada kondisi membahayakan manusia sebanyak 24 kasus.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, kecelakaan kapal lebih banyak terjadi di wilayah Perairan Wakatobi. Sedangkan untuk perbandingan jumlah total keseluruhan antara tahun 2022 dan tahun 2023, jumlah kasus yang ditangani Basarnas Kendari berjumlah sama yakni 67 kasus.
“Dari jumlah keseluruhan kecelakaan yang terjadi di wilayah kerja KPP Kendari apabila dibandingkan dengan tahun 2022 jumlahnya sama, tidak terjadi penurunan ataupun kenaikan jumlah kecelakaan,” jelas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari, Muhammad Arafah, Sabtu (30/12/2023).
Sebanyak 12 orang dinyatakan hilang dari rentetan peristiwa tersebut. Sedangkan jumlah korban jiwa yang meninggal dunia ada 35 orang. Dibandingkan dengan tahun 2022, angka korban ini kata Muhammad Arafah termasuk meningkat. Dimana pada tahun sebelumnya korban hilang hanya berjumlah 7 orang dan meninggal dunia sebanyak 29 orang.
Perbandingan jumlah total korban jiwa dari puluhan kejadian dimaksud yakni 1150 orang korban pada tahun 2023, lebih tinggi daripada tahun 2022 hanya sebanyak 246 orang.
“Total Keseluruhan korban jiwa sebanyak 1.150 orang. Sangat tinggi dibanding tahun 2022 jumlah korban jiwa baik yang selamat, hilang dan meninggal dunia itu totalnya 246 orang,” ungkapnya.
Selain itu, KPP Kendari juga menangani peristiwa membahayakan manusia yakni kasus diterkam buaya. Empat kasus yang terjadi selama periode Januari hingga Desember 2023 ini, dimana 2 kasus di Kabupaten Konsel, 1 kasus di Kabupaten Butur dan sisanya terjadi di Kolaka Timur.
“Sebagai informasi tambahan untuk kasus kondisi membahayakan manusia diterkam buaya pada tahun 2023 terjadi 4 kasus yang ditangani.
Perbandingannya dengan di tahun 2022 juga meningkat, karena tahun lalu hanya terjadi 2 kasus yakni 1 di Kabupaten Muna dan 1 di Kabupaten Kolaka Timur,” paparnya. Red