SULTRABERITA.ID, KENDARI – Aksi demonstrasi UU Cipta Kerja pekan lalu oleh sejumlah elemen mahasiswa dan buruh di Kantor DPRD Sultra menyisakan kerusakan parah gedung dewan Sultra. Area depan kantor wakil rakyat ini diketahui menjadi sasaran empuk pendemo kala unjuk rasa besar-besaran yang berakhir ricuh.
Sekretaris DPRD Sulawesi Tenggara, Trio Prasetyo mengatakan pihaknya telah melakukan inventaris kerusakan asset dewan akibat unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja. Puluhan jendela dan daun pintu rusak serta pecah lantaran aksi anarkis demonstran.
Tak hanya itu saja, komputer bahkan tembok DPRD Sultra mengalami rusak parah karena dibobol paksa saat aksi unjuk rasa. Trio menaksir kerugian akibat demo tolak RUU Cipta Kerja mencapai Rp 200 juta.
“Kerugian demo Omnibus Law di estimasi kuran lebih 200 juta. 41 jendela pecah, daun pitu kaca 2 buah hancur, 1 unit kompter rusak dan alkopan (pelapis tembok) rusak total” rinci Trio.
Meski cukup memaklumi upaya penyampaian aspirasi mahasiswa pada Kamis lalu, Trio menyayangkan gerakan unjuk rasa dibarengi aksi anarkis yang merusak fasilitas negara.
“Demokrasi dijamin sebagai hak konstitusional warga negara. Hanya mestinya dijalankan secara tertib, disiplin, tetap mengikuti protokol pencegahan COVID-19 dan tidak boleh mengganggu ketentraman masyarakat. Demonstrasi yang anarkis, berimplikasi luas, menyentuh hal yang mendasar tentang terganggunya rasa aman dan ketertiban umum,” ungkap Trio, Senin 12 Oktober 2020.
Apalagi, lanjut Trio, saat unjuk rasa berlangsung, anggota DPRD Sultra memberi kesempatan mahasiswa menyampaikan aspirasinya. Namun, sikap DPRD Sultra ini disambut aksi anarkis merusak fasilitas negara.
“Kemarin itukan Ketua DPRD dan beberapa Anggota sudah menerima aspirasi mereka, bahkan tuntutan mereka langsung di fax ke pusat, tapi mereka masih juga anarkis. Kami menyayangkan adanya aksi-aksi anarkis yang dilakukan oleh massa di tempat-tempat tertentu dengan merusak fasilitas umum, membakar, melukai petugas, dan juga menjarah,” ujar Trio yang menyesali unjuk rasa anarkis. Adm