LAJUR.CO, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sultra resmi merilis data inflasi di Provinsi Sultra periode Maret 2024, Senin (1/4/2024). Kabupaten Konawe dilaporkan masih bertahan memegang rekor inflasi tertinggi dari empat kota inflasi di Sultra.
Data BPS Sultra, angka inflasi daerah lumbung padi Bumi Anoa tersebut melejit sebesar 4,30 persen dengan IHK sebesar 108,60 jelang momen Idulfitri 1445 Hijriah.
Mengenai kondisi inflasi di Kabupaten Konawe yang terbilang tinggi, BI Sultra merekomendasikan kepala daerah setempat memperbaiki tata niaga beras sebagai komoditi utama penyumbang inflasi.
Sebagai sentra produsen beras terbesar di Bumi Anoa, Kepala Perwakilan BI Sultra Doni Septadijaya mengatakan, harga pangan di Kabupaten Konawe seharusnya jauh lebih terjaga dibanding kabupaten lain yang berstatus daerah konsumsi.
“Terkait tata niaga. Ini yang perlu diperbaiki. Daerah produsen harusnya lebih terjaga dari yang daerah konsumsi,” kata Doni kepada awak media, Selasa (2/4/2024).
BI menyebut masih akan mendalami beberapa hal yang membuat inflasi Kabupaten Konawe mengalami kontraksi begitu tinggi.
Pada periode lalu, persisnya Bulan Februari 2024, inflasi Konawe juga bertahan di posisi teratas. Inflasi year on year (y-on-y) Kabupaten dipimpin Pj Bupati Harmin Ramba tersebut tercatat 4,10 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,76.
Pasca pengumuman BPS tersebut, Pj Bupati Konawe Harmin Ramba langsung meneken menunda regulasi kenaikan tarif layanan kesehatan di RSUD Konawe yang dituding memberi andil kenaikan angka inflasi.
“Dengan bupati menunda, itu berdampak. Tapi yang lain seperti beras, telur ayam ras itu alami kenaikan,” sambung Doni.
Sebagai informasi, setelah Kabupaten Konawe, Kota Baubau pada periode Maret 2024 menempati di urutan kedua inflasi tertinggi dengan data y-on-y sebesar 2,89 persen.
Kota Kendari berturut berada di urutan ketiga inflasi tertinggi dengan catatan inflasi sebesar 2,67 persen.
Dari empat kota IHK di Sultra, inflasi terendah dipegang Kabupaten Kolaka dengan catatan inflasi sebesar 2,34 persen dan IHK sebesar 106,14.
Sementara itu, kondisi inflasi Provinsi Sultra pada periode Maret 2024 yang bertepatan dengan momen Ramadan cenderung stabil. Pergerakan inflasi secara year on year (y-on-y) berada pada angka 2,93 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,28 menempatkan Sultra pada peringkat ke-25 inflasi tertinggi dari 38 provinsi se-Indonesia. Adm