BERITA TERKINIHEADLINE

Profil Desa Wisata Bumi Anoa, Referensi Peserta Lomba Kurasi Film Digelar Dispar Sultra

×

Profil Desa Wisata Bumi Anoa, Referensi Peserta Lomba Kurasi Film Digelar Dispar Sultra

Sebarkan artikel ini
Peta sebaran desa wisata di Sulawesi Tenggara (Sultra).

LAJUR.CO, KENDARI – Dinas Pariwisata (Dispar) Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali menggelar Lomba Kurasi Proposal Film tahun 2024. Periode pendaftaran para peserta tengah berlangsung hingga 10 Mei mendatang. Kali ini, Dispar Sultra mengangkat tema ‘Cinema Desa Wisata ‘ dalam pelaksanaan lomba tersebut.

Dalam pembuatan ide atau skenario film harus memuat desa wisata di wilayah Sultra. Dua proposal film yang lolos kurasi nantinya akan mendapatkan hadiah berupa Rp35 juta, diperuntukkan sebagai biaya produksi film.

Dikutip dari laman https://jadesta.kemenparekraf.go.id, terdapat 234 desa wisata yang tersebar di sejumlah daerah Sultra baik kategori Rintisan, Berkembang, Maju dan Mandiri. Berikut uraian daftar desa wisata yang pernah masuk nominasi peserta anugerah desa wisata Indonesia (ADWI) tahun 2023.

Pertama, Ranakomea, Kabupaten Bombana. Keunikan desa ini adalah memiliki 3 (tiga) kawasan wisata yang terintegrasi dalam satu lokasi yang berdekatan sehingga dapat dijangkau lebih mudah oleh para wisatawan. Ketiga lokasi wisata tersebut yakni Pulau Kondo, Danau Laponu-ponu dan Pantai Karang Ampat.

Kedua, Desa Wisata Wasuemba, kategori Rintisan di Kabupaten Buton. Dari segi wisata budaya, desa ini mempunyai benteng yang berdiri sejak zaman kerajaan Buton. Diketahui benteng ini memiliki ikatan dengan benteng terluas di dunia dan perjalanan Oputa Yiko yang merupakan pahlawan nasional.

Baca Juga :  Pj Gubernur Andap: Halo Sultra Kita Jadikan Momentum Bangkitnya Seni Budaya Bumi Anoa

Ketiga, desa wisata Sani-sani, Kabupaten Kolaka yang tembus hingga 75 besar ADWI 2023. Momahe for The World” sebagai brand Desa Wisata Sani – Sani memiliki arti Kecantikan untuk Dunia. Kata Momahe juga diambil dari akronim Mo= Move, Ma = Make, He= Here, artinya “Kami bergerak, berbuat dari desa wisata Sani – Sani untuk Dunia”.

Keempat adalah dua lokasi wisata di Konawe Utara pernah masuk sebagai peserta anugerah desa wisata Indonesia (ADWI) yakni Labengki, dan Wisata Kuliner Ulu Sawa. Sajian kuliner khas masyarakat lokal di Ulu Sawa seperti sinonggi, sinole (O’baku) yang bisa dipadukan dengan ikan bakar serta hidangan palumara.

Kelima, ada Kabupaten Buton Selatan yang memiliki 15 desa wisata, dua diantaranya pernah masuk jadi peserta ADWI 2023. Burangasi Desa Budaya hanya sampai pada 500 besar, dan Gaya Baru (Waburi Park) lolos ke tahap 300 besar pada ADWI 2023 itu.

Keenam, Kampung Watu-watu Kota Kendari juga tercatat pernah masuk dalam 500 besar peserta desa wisata ADWI 2023. Kampung wisata ini memiliki destinasi unggulan Puncak Victorinox sebagai kawasan camping ground berdampingan dengan wisata edukasi kawasan Hutan Tahura, view teluk dan Kota Kendari.

Baca Juga :  Kostum Tradisional Bercorak Khas Bumi Anoa Mewarnai Pawai Jambore PKK Tahun 2024 di Konawe

Berikutnya, ada Air Terjun Moramo Sumbersari di Kabupaten Konawe Selatan, dimana desa wisata ini pernah masuk 50 besar ADWI 2022. Potensi daya tarik utamanya adalah Air terjun di tengah hutan yang sangat terpelihara keasriannya.

Disusul Desa Wisata Tinukariadventure, Kolaka Utara merupakan nominasi 300 besar dalam ajang ADWI 2023. Wilayah ini merupakan Gerbang Utama menuju Pegunungan Tertinggi di Sultra, Gunung Mekongga. Sepanjang perjalanan menuju gunung tersebut, para pecinta alam banyak menemui hewan langka seperti Anoa, Burung Rangkong dan Tikus berkepala Burung garuda.

Ada pula Desa Wisata Santiri pernah masuk 300 besar ADWI 2022. Selain menikmati wisata bahari seperti Diving dan Lomba Perahu, traveler juga dapat menikmati wisata budaya diantaranya Silat Manca, Tari Ngigal, Iko-iko, dan Pertunjukan Gambus.

Kemudian ada Desa wisata Terapung, Kabupaten Buton Tengah yang juga pernah terdaftar sebagai 300 besar peserta ADWI 2023. Destinasi yang satu ini memiliki pasir timbul, karang dan ikan yang indah, wisata goa, wisata kuliner dan rumah Terapung. Sementara itu, Limbo Bungi dan Limbo Wasamparona, Kota Baubau juga masuk 300 besar peserta ADWI 2023.

Baca Juga :  Dispar Sultra Helat Nobar Gratis Semifinal AFC U-23 di Eks MTQ Kendari

Desa Tenun Masalili, Kabupaten Muna juga pernah bersaing dengan desa wisata lainnya di Indonesia, dan hanya sampai pada tahap 300 besar nominasi ADWI 2022. Lalu tercatat dua Desa Wisata di Kabupaten Wakatobi yang masuk 300 besar peserta ADWI 2023 yaitu Kahianga (Dewi Kahyangan), dan Kollo Soha.

Selain puluhan desa wisata tersebut, masih ada tempat wisata lainnya namun tidak masuk dalam nominasi ADWI. Diantaranya Pantai Yoe Motembe atau Air Tawar dan Desa Wasalabose di Buton Utara, Wisata Bahari Pantai Toronipa, dan hutan pinus di Kolaka Timur.

Sejumlah destinasi ini dapat dijadikan para peserta lomba pembuatan film yang diselenggarakan Dispar Sultra. Peserta diperkenankan memilih dua opsi terkait latar belakang Desa wisata Sultra dalam proposal film yang diajukan. Informasi desa wisata dapat dimasukkan dalam ide cerita atau menjadi lokasi syuting. Red

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x