LAJUR.CO, KENDARI – Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari menangani 37 kasus kecelakaan yang terjadi di wilayah tugas Sulawesi Tenggara (Sultra) selama bulan Januari hingga Juni tahun 2024.
Pada setiap bulannya, Basarnas Kendari ini melakukan operasi SAR terhadap korban peristiwa yang terjadi. Adapun jenis kecelakaan yang ditangani adalah kecelakaan kapal dan kondisi membahayakan manusia.
Klasifikasi kondisi membahayakan manusia ini terdiri dari kasus orang tenggelam, orang hilang, orang jatuh dari jembatan, orang terseret arus, dan orang tersesat di hutan atau gunung.
“Sebanyak 37 kasus, kecelakaan kapal ada 13 kasus dan 2 kasus bencana banjir” kata Kepala KPP Kendari Amirudin AS melalui Humas Basarnas Kendari Wahyudi, Senin (1/7/2024).
Kecelakaan kapal yang terjadi ini diantaranya karena kapal hilang kontak, man over board, kapal tenggelam dan kapal bocor. Kecelakaan ini terjadi di sebagian besar wilayah Sultra dan Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan.
Kondisi membahayakan manusia menjadi kejadian yang mendominasi dari jumlah keseluruhan kasus yang ditangani Basarnas Kendari selama periode Januari hingga Juni 2024.
Terbaru, Basarnas Kendari kembali melakukan operasi SAR terhadap satu kondisi membahayakan manusia, Senin (1/7). Peristiwa ini terjadi di Desa Lalowosula, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur.
Kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan KPP Kendari, Amirudin AS bahwa kondisi membahayakan itu dilaporkan setelah satu orang anak bernama Sakina (10) diduga tenggelam di sungai di Desa Lalowosula itu. Red