BERITA TERKINIHEADLINE

Abhyakta Fauzan Putra, Siswa SMAN 2 Kendari Jadi Brand Ambasador Internasional Korea Youth Summit

×

Abhyakta Fauzan Putra, Siswa SMAN 2 Kendari Jadi Brand Ambasador Internasional Korea Youth Summit

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan talenta muda berbakat asal Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Abhyakta Fauzan Putra, siswa kelas 12 SMAN 2 Kendari, berhasil terpilih sebagai brand ambasador Indonesia pada ajang internasional Korea Youth Summit (KYS) 2026 yang akan digelar di Negara Korea Selatan pada 2–5 Februari 2026.

Bagi Abhyakta, kesempatan tersebut bukan sekadar ajang seremonial, melainkan ruang pembuktian diri sekaligus wadah untuk mengasah kepemimpinan dan menyalurkan kepeduliannya terhadap isu-isu global. Ia menyebut pengalaman ini menjadi batu loncatan setelah beberapa kali aktif dalam kegiatan internasional sebelumnya

“Senang akhirnya bisa kembali ke jenjang internasional lagi untuk bisa perbaiki kekurangan di kegiatan sebelumnya,” ucap Abhyakta Fauzan Putra, Selasa (2/9/2025).

Proses seleksi KYS tidak mudah. Setiap peserta diwajibkan menulis esai dan menunjukkan komitmen tinggi karena mereka akan menjadi wajah dari program tersebut.

“Kita harus pegang tanggung jawab sebagai wajah dari program ini,” tutur Abhyakta Fauzan Putra.

Baca Juga :  Positive Mindset Sangat Penting untuk Perempuan, Ini Tips Menerapkannya

Korea Youth Summit adalah kegiatan kepemudaan berskala global yang mencakup konferensi internasional, diskusi panel dan aktivitas kolaboratif. Forum ini juga bertujuan memperluas jaringan dan mendorong solusi atas berbagai persoalan dunia.

Dalam forum tersebut, Abhyakta berencana mengangkat dua isu penting dari Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu tujuan pertama (Tanpa Kemiskinan) dan tujuan keempat (Pendidikan Berkualitas).

Ia menyoroti banyak anak berpotensi besar tapi terhambat oleh kesulitan ekonomi, sehingga terpaksa mengubur mimpi mereka.

“Semua orang punya hak untuk belajar dan mencari tahu. Jadi saya ingin pendidikan bisa merata, bukan hanya untuk kita sendiri, tetapi juga untuk orang lain, terutama mereka yang bekerja kepada masyarakat,” ujar Abhyakta Fauzan Putra.

Prestasi membanggakan tersebut melengkapi pengalaman internasional Abhyakta sebelumnya. Ia pernah menjadi delegasi International Youth Exchange Singapore–Malaysia dan mengikuti seleksi United World College (UWC) meski belum berhasil di tahap akhir.

Baca Juga :  Telkomsel Hadirkan Program Undian SIMPATI HOKI Berhadiah Miliaran Rupiah

Menjelang keberangkatan ke Korea Selatan, Abhyakta fokus mempersiapkan kemampuan berbicara dan menulis dalam bahasa Inggris, serta memperdalam pemahaman tentang isu SDGs yang akan Abhyakta Fauzan Putra bawa ke forum internasional.

Namun, ia mengakui tantangan terbesar terletak pada pembiayaan dan berharap dukungan dari berbagai pihak, termaksud pemerintah daerah.

“Saya berharap pemerintah disini bisa memperhatikan potensi yang dimiliki anak muda di Sultra, mungkin bisa membantu mereka di bagian biaya agar mimpi mereka tidak hilang begitu saja. Karna ini juga otomatis membawa nama baik daerah asal,” kata Abhyakta Fauzan Putra.

Di balik pencapaiannya, Abhyakta termotivasi oleh kegagalan di seleksi UWC. Ia ingin membuktikan bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan batu loncatan untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi.

Prestasi ini juga mendapat apresiasi dari pihak sekolah. Kepala SMAN 2 Kendari Nur Aida menyebut Abhyakta sebagai kebanggaan sekolah sekaligus contoh positif bagi siswa lainnya.

Baca Juga :  PT Vale Sponsori Event Open Water Renang Lintas Danau Sorowako

“Abhyakta telah mengangkat nama baik sekolah di tingkat internasional. Kami bangga dan bersyukur bisa mendukung penuh, semoga ia terus memberikan yang terbaik bagi diri sendiri, keluarga, dan sekolah,” ujar Nur Aida.

Kedepan, Abhyakta berencana melanjutkan pendidikan di luar negeri dan terus mempersiapkan diri menghadapi persaingan global, termasuk dengan belajar TOEFL dan IELTS. Ia berpesan kepada generasi muda agar berani melawan rasa takut gagal.

“Jangan pikir untuk bagaimana kalau gagal atau tidak bisa, karna kalimat itu yang bisa jadi penghalang untuk kalian berkembang. Coba ubah jadi bagaimana kalau berhasil atau bagaimana kalau nanti bisa lebih bagus lagi. Karna saya sering dapat orang sepeti itu dan pada akhirnya mereka kehilangan kesempatan itu,” ungkap Abhyakta Fauzan Putra.

Laporan : Ika Astuti

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x