BERITA TERKINIHEADLINE

Akademisi UHO Baru Sadarun Didapuk Jabat Sekjen Asosiasi Ahli Lingkungan Hidup Indonesia

×

Akademisi UHO Baru Sadarun Didapuk Jabat Sekjen Asosiasi Ahli Lingkungan Hidup Indonesia

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI – Akademisi Universitas Halu Oleo (UHO) kembali mencatatkan kiprah strategis di tingkat nasional Assoc Prof Dr Baru Sadarun resmi didapuk sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Ahli Lingkungan Hidup Indonesia (AALI), sekaligus menjadi satu-satunya perwakilan dari Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pelantikan Baru Sadarun dilakukan langsung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dr. Hanif Faisol Nurofiq, Minggu (7/12/2025). Penunjukan Baru Sadarun menandai kepercayaan besar terhadap kapasitas akademisi UHO dalam mengawal isu-isu lingkungan di level nasional.

AALI merupakan organisasi nirlaba independen yang menghimpun para pakar lingkungan hidup dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Asosiasi ini berperan sebagai wadah keilmuan yang menyuarakan kajian dan rekomendasi berbasis sains.

“AALI adalah lembaga yang sifatnya nirlaba, disituh para ahli berkumpul. Ini juga sifatnya independen, jadi kami memberikan pernyataan ataupun kajian yang basisnya adalah saintis evidence,” ucap Prof. Baru Sadarun, Selasa (9/12/2025).

Ketua Jurusan Ilmu Kelautan UHO itu menjelaskan, dirinya terpilih sebagai Sekjen melalui kesepakatan bersama para anggota asosiasi, lembaga, serta instansi di bawah Kementerian Lingkungan Hidup. Penunjukan tersebut didasarkan pada rekam jejak dan kontribusi yang telah ia lakukan di bidang lingkungan hidup.

Baca Juga :  Pertamina Patra Niaga Sulawesi Tera Ulang Takaran BBM di SPBU

“Setelah beberapa kali kita lakukan forum, disepakati untuk membentuk asosiasi ini. Saya didaulat bersama dengan ketua Dr. Yudi untuk bisa membentuk pengurus saat itu juga,” tutur Baru Sadarun.

Secara administratif, AALI telah menyusun program kerja jangka pendek dan jangka panjang. Program tersebut meliputi rekrutmen personel kelembagaan, pelaksanaan rapat untuk menyerap masukan dari daerah, hingga membangun jejaring kerja sama di berbagai wilayah. Selain itu, publikasi ilmiah menjadi fokus utama organisasi.

“Publikasi ilmiah itu sangat penting karna barang seperti ini bisa dihitung, dipelajari tingkat keberhasilannya dan metode apa yang digunakan. Maka perlu disebarkan ke lembaga-lembaga lain atau ke jurnal sehingga bisa mendunia,” kata Prof. Baru Sadarun.

Baca Juga :  Sebanyak 736 Lulusan Empat Fakultas Resmi Diwisuda UHO Gelombang III

Sebagai akademisi, Prof. Baru Sadarun berkomitmen membawa metode-metode terkini yang dibahas dalam forum AALI ke lingkungan kampus. Metode tersebut akan diajarkan kepada mahasiswa agar tidak hanya berhenti pada tataran teori, tetapi juga praktik langsung.

“Kebetulan saya kan adalah dosen, jadi mahasiswa ini tidak sekedar belajar teori, tapi kita akan mengadakan juga pelatihan-pelatihan atau seminar dari hasil-hasil yang kami kaji akan di publikasikan dan buatkan jurnal,” ungkap Baru Sadarun.

Terkait kontribusi di tingkat nasional, ia menilai Sultra sebagai wilayah yang unik dan sangat relevan dengan berbagai isu lingkungan, khususnya aktivitas pertambangan yang berskala besar.

“Jadi bagaimana kita menyumbangkan saran pemikiran agar apa yang terjadi di Sumatra tidak terjadi Sultra,” ungkap akdemisi UHO yang menjadi salah satu penerima penghargaan dari UNESCO.

Apabila terjadi kerusakan lingkungan, ia menegaskan akan melakukan upaya perbaikan berbasis ilmu pengetahuan. Salah satunya pada kerusakan terumbu karang dengan penerapan teknik transplantasi karang yang membutuhkan perhitungan operasional terbaik agar hasilnya optimal.

Baca Juga :  Buka Musda Partai Golkar Sultra, Bahlil Lahadalia: Siapapun yang Terpilih Jangan Mencerai Berai Partai!

Salah satu kandidat calon rektor Kampus Hijau itu menilai, potensi akademik UHO harus dimaksimalkan melalui berbagai pendekatan lintas disiplin ilmu.

“Jadi kalau saya melihat Sultra, kita kan juga punya Universitas yaitu Halu Oleo dengan berbagai disiplin ilmu harusnya dengan hadirnya kami melalui lembaga ini, bisa memaksimalkan peran dan fungsi mereka di dalam pendekatan tersebut,” kata Baru Sadarun.

Lebih lanjut, Baru Sadarun menegaskan pentingnya penguatan jejaring nasional antar akademisi dan ahli lingkungan agar mampu merespons isu-isu strategis secara cepat dan tepat.

“Sudah satnya kita membangun jejaring, tidak bisa bekerja sendiri. kemudian sudah saatnya jejaring itu kita manfaatkan untuk kepentingan-kepentingan yang berhubungan dengan orang banyak. Misalnya kasus-kasus seperti isu-isu nasional, kita harus cepat respon jangan sampai kita hanya menunggu kita ini intelek,” ucap Baru Sadarun.

Laporan: Ika Astuti

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x