LAJUR.CO, KENDARI — Aksi bersih-bersih sampah dalam rangka World Cleanup Day (WCD) 2025 yang digelar di kawasan Eks MTQ Kendari, Jumat (19/9/2025) berhasil mengumpulkan lebih dari 2.000 kilogram sampah terpilah. Kegiatan diinisiasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melibatkan kolaborasi masyarakat, komunitas serta instansi mitra.
Total sampah yang dikumpulkan terbagi dari 1.987 kilogram sampah organik, 60,5 kilogram sampah plastik, dan 117,5 kilogram sampah anorganik lainnya.
Berbeda dari biasanya, pengumpulan sampah dilakukan secara teratur dimana sampah organik dan anorganik langsung dipilah untuk memudahkan proses daur ulang.
Kegiatan WCD 2025 resmi dibuka Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Sultra Laode Fasikin dipusatkan di Tugu Religi Kawasan Eks MTQ yang merupakan lokasi utama penyelenggaraan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional 2025. Gotong royong pembersihan sampah menjadi bagian dari dukungan Pemerintah Provinsi Sultra atas penyelenggaraan STQH yang dijadwalkan berlangsung pada awal Oktober mendatang.
Kepala Tata Usaha UPTD Persampahan DLH Sultra, Hamrillah mengatakan, kegiatan bersih-bersih diikuti sekitar 1.500 peserta yang berasal dari berbagai kalangan. Diantaranya Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Provinsi Sultra, mahasiswa, pelajar, serta sejumlah komunitas pemerhati lingkungan dan kepemudaan, seperti Gerakan Kendari Mengajar (GKM), Duta Bahasa Sultra, Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI), Army Kendari, dan Noturevolution.
Beberapa instansi dan mitra juga turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan WCD 2025 antara lain Bank Indonesia Perwakilan Sultra, PT PLN (Persero), DSSP Power Kendari, serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari.
Hamrillah mengatakan, kegiatan WCD tahun ini mengusung tema “Menuju Indonesia Bersih 2029” bukan sekadar menjadi ajang seremonial tahunan.
“Aksi bersih-bersih merupakan momentum menanamkan kembali nilai gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia, sekaligus membangun kesadaran kolektif masyarakat dalam menjaga lingkungan. Agenda tersebut juga sejalan dengan target pemerintah menciptakan Kota Bersih Adipura,” jelasnya.
Untuk mendukung pengurangan sampah plastik, peserta diimbau membawa tumbler sendiri. Panitia memilih tidak menggunakan baliho besar demi meminimalkan limbah visual.
“Kita upayakan aksi WCD minim sampah plastik. Jadi peserta bawa tumbler. Tidak ada baliho-baliho besar juga,” ujarnya.
Adapun sampah yang dikumpulkan selama kegiatan WCD 2025 di Eks MTQ diproses untuk daur ulang dengan prinsip 3 R (Reduce, Reuse, Recycle). Sampah organik yang sudah dipilah diolah menjadi kompos. Sementara sampah plastik didonasikan ke pihak pengelola daur ulang.
Kegiatan WDC 2025 turut diselingi kegiatan edukatif, yakni sosialisasi “Cinta, Bangga, Paham Rupiah” oleh Bank Indonesia. Pada sesi tersebut, peserta diajak mengenal karakteristik dan desain uang rupiah, serta diajarkan cara memperlakukan uang dengan benar sebagai bentuk literasi keuangan dasar.
Kegiatan bersih-bersih kawasan Eks MTQ Kendari ini menjadi bentuk sinergi nyata antara pelestarian lingkungan dan penguatan edukasi publik menjelang penyelenggaraan STQH Nasional di Bumi Anoa. Adm
