LAJUR.CO, KENDARI – Aktivis Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Muhammad Ikram Pelesa mengembalikan paket hadiah diserahkan Humas PT Tiran yang dibawa langsung La Pili ke kediaman orang tua Ikram di Konawe pekan lalu.
Pengembalian paket yang diklaim sebagai bentuk teror atas sikap kritis HMI terhadap PT Tiran berlangsung, Jumat (22/10/2021). Dalam kunjungan balasan itu, Ikram turut didampingi Wasekjend Eksternal PB HMI Bidang Pembangunan Energi, Migas dan Minerba, Eko Hasmawan Baso.
Ikram mengaku sempat menghubungi Humas PT Tiran, La Pili kala mengantarkan tiga paket tersebut di kantor PT Tiran kawasan CitraLand Kendari. Hanya saja, kata dia, mantan Wakil Ketua DPRD Sultra itu menolak hadir menemui rombongan pengurus HMI.
“Saya minta kemudian ia (La Pili) hadir untuk menerima paket yang saya kembalikan, namun dia menolak dan beralasan sedang di luar kantor ‘Ditinggalkan saja, nanti tinggal foto-foto saja tapi jangan ada orangnya’,” kata Ikram mengutip pesan La Pili.
Ketua PB HMI Bidang Pembangunan Energi, Migas dan Minerba itu merasa kecewa atas sikap La Pili yang enggan menerima langsung kunjungan silahturahmi balasan HMI tersebut.
“Mereka ke rumah saya itu diperlakukan dengan baik, bahkan mereka berhasil memanfaatkan kepolosan kedua orang tua saya untuk diambil gambarnya dan diframing mereka sesuka hati,” cetus Ikram menyampaikan kekesalan atas sikap cuek Humas PT Tiran.
Kata Ikram, ada beberapa alasan mengapa dirinya memilih mengembalikan cepat bingkisan PT Tiran.
Ia tak ingin, gegara hadiah berupa tiga paket kado malah menimbulkan opini buruk. Baik bagi dirinya selaku kader HMI yang tengah fokus membuka borok PT Tiran atas indikasi ilegal mining yang dilakukan di Konawe Utara. Maupun terhadap kedua orang tuanya.
“Jangan sampai ada fitnah terhadap kedua orang tua saya, utamanya saya pribadi selaku ketua bidang pembangunan energi, migas, dan minerba PB HMI atas upaya penggiringan opini dugaan gratifikasi dan pembungkaman dengan modus silahturahim yang dilakukan Humas PT Tiran terhadap keluarga saya,” jelasnya.
Ikram dengan tegas menyatakan akan terus konsisten mengungkap dugaan praktik illegal mining PT. Tiran Mineral di Sulawesi Tenggara.
Usai mengembalikan tiga paket bingkisan PT Tiran, aktivis HMI itu ikut menitip satu produk UMKM lokal Kopi Tolaki di kantor perusahaan tambang milik eks Menteri Amran Sulaiman tersebut.
“Ini sebagai bentuk perlawanan hegemoni produk luar yang didistribusikan oleh Tiran Group. Sekaligus pesan kepada Humas PT. Tiran mineral agar rajin ngopi biar bisa fokus ke subtansi kritikan yang dilontarkan oleh PB HMI,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan Lajur.co, aktivis PB HMI, Ikram Pelesa dan Humas PT Tiran saling sahut-sahutan pasca silahturahmi rombongan PT Tiran digawangi La Pili ke kediaman orang tua Ikram Pelesa di Konawe Desa Amosilu, Kecamatan Besulutu, Minggu (10/10/2021).
Ikram melihat ada gelagat aneh. Sebab, kedatangan Humas PT Tiran dilakukan ditengah ramai kritik PB HMI terhadap dugaan aktivitas penambangan ilegal PT Tiran di Kabupaten Konawe Utara.
Humas PT Tiran juga sengaja memamerkan foto dokumentasi penyerahan paket yang diserahkan kepada kedua orang tuanya saat kunjungan tersebut.
Sebaliknya, La Pili mengklaim tuduhan teror aktivis PB HMI adalah bentuk fitnah. Sebab kehadiran dirinya di Konawe semata dalam rangka kunjungan kekeluargaan. Adm