SULTRABERITA.ID, KENDARI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kendari memproyeksikan kebutuhan anggaran untuk pelaksanaan Pemilihan Wali Kota Kendari mencapai angka Rp 52 miliar rupiah.
Informasi ini disampaikan Ketua KPU Kota Kendari, Jumwal Saleh saat diwawancarai Sultraberita.id, Senin (25/1/2021). Kata dia, meski finalisasi pelaksaan Pilkada Kota Kendari tahun 2022 belum difinalisasi, pihaknya telah menyusun persiapan termasuk diantaranya adalah rencana kerja dan anggaran pesta pilkada.
“Secara internal KPU siap. Ada beberapa persiapan yang telah kita lakukan, salah satunya menyusun rencana kerja dan kebutuhan anggaran,” jelas Jumwal Saleh.
Dibanding Pilkada Kota Kendari tahun 2017, proyeksi kebutuhan dana kontestasi Pilkada Kota Kendari tahun ini nyaris tiga kali lipat dari total hibah anggaran Pilkada Kendari Tahun 2017 yang jumlahnya berkisar Rp19,3 miliar.
Ia mengakui kebutuhan anggaran Pilwali mengalami peningkatan yang cukup signifikan lantaran ada beberapa perubahan kebijakan.
Diantaranya adalah KPU Kota Kendari turut memasukkan item keperluan penyediaan sarana pra sarana Prokes Covid-19 sebagaimana ketentuan penyelanggaraan Pilkada di masa Pandemi Corona. Disamping itu, ada peningkatan honorarium panitia adhock di semua jenjang.
Hal inilah menyebabkan peningkatan kebutuhan anggaran Pilwali Kota Kendari yang diperkirakan bakal dihelat tahun 2022.
“Honor yang sebelumnya satu juta ada yang naik sampai dua jutaan. Kebutuhan APD. Tapi anggaran ini masih bisa berubah kalau kebutuhan APD atau Prokes Covid-19 bukan menjadi tanggungjawab KPU, diambil alih oleh Pemkot,” jelas Alex sapaan akrab Ketua KPU Kota Kendari.
Merujuk data semetara, KPU Kota Kendari mencatat jumlah DPT di Kota Lulo berkisar 208.846 wajib pilih. Jumlah ini masih akan terus bertambah karena belum ada tahap finalisasi DPT Pilwali Kota Kendari. Adm