LAJUR.CO, KENDARI – Badan Meteorologi , Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada terhadap bencana Hidrometeorologi selama beberapa hari ke depan sampai pertengahan Januari 2023. Bencana dimaksud seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang pohon tumbang dan jalan licin.
Imbauan ini dikeluarkan usai BMKG Sultra Stasiun Meteorologi Kendari mengidentifikasi adanya peningkatan curah hujan dan tinggi gelombang yang diperkirakan akan terjadi sampai enam hari ke depan. Dalam keterangan resminya, Kepala Stasiun Meteorologi Kendari Sugeng Widarko mengatakan potensi tersebut akan terjadi di wilayah kota, kabupaten dan perairan di Sultra, terutama di perairan Baubau, Wakatobi, Menui Kendari, dan Laut Banda.
Kondisi itu dipicu oleh peningkatan aktivitas dinamika atmosfer seperti aktifnya gelombang equatorial Rosby, MIO, dan Type Low di Sultra. Selain itu, pergerakan angin dari barat daya hingga barat laut memasuki Laut Banda Timur Sulawesi, perairan Wakatobi dan perairan Baubau bergerak dengan kecepatan angin lebih dari 20 knots.
“Massa udara basah lapisan rendah terkonsentrasi sampai lapisan 700 MB mencapai 70 – 90%. Indeks labilitas ringan sampai sedang dan pola konvektif skala lokal di wilayah Sultra beserta hangatnya suhu muka laut menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan cukup tinggi di wilayah Sultra,” terang Sugeng dalam siaran pers, Kamis (29/12/2022).
Potensi cuaca ekstrim yang diprediksi akan terjadi mulai tanggal 30 Desember 2022 sampai tanggal 1 Januari 2023 tersebar di sejumlah wilayah sulawesi bagian tenggara. Curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di Kabupaten Konawe, Kabupaten Konawe Selatan, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Kolaka Timur, Kabupaten Wakatobi, Kota Kendari, Kabupaten Konawe Utara, dan Kabupaten Konawe Kepulauan.
Sedang potensi cuaca berupa angin kencang, lanjut Sugeng yang mencapai lebih dari 20 knots yang menyebabkan gelombang dapat tinggi mulai 1,25 hingga 2,5 meter (kategori sedang) dapat terjadi di perairan utara Wakatobi dan perairan Baubau bagian utara. Juga berpotensi di perairan Banggai bagian Utara dan selatan, perairan Baubau bagian Utara dan selatan, Laut Banda Timur Sultra bagian barat.
“Sementara untuk kategori gelombang tinggi mulai 2,5 sampai 4,0 meter berpotensi terjadi di wilayah perairan Baubau bagian selatan, Laut Banda Timur Sultra bagian selatan, perairan selatan Wakatobi, perairan utara Wakatobi. Kalau kategori gelombang sangat tinggi 4,0 sampai 6,0 meter bakal terjadi di wilayah Laut Banda Timur Sultra bagian selatan, dan perairan selatan Wakatobi,” jelasnya.
Terakhir, Sugeng juga memperingatkan masyarakat yang beraktivitas dan tinggal di sekitar pesisir wilayah yang berpeluang terjadi gelombang tinggi. Masyarakat agar selalu memperhatikan resiko tinggi gelombang dan selalu waspada khususnya di sekitar wilayah perairan Baubau, Wakatobi, dan Laut Banda Timur Sultra. Red