LAJUR.CO, KENDARI – Produk kerajinan tangan anyaman nentu, karya perajin lokal Sulawesi Tenggara (Sultra), menjadi primadona di Stand Pameran Ekonomi Kreatif dalam rangkaian Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Produk Hukum Daerah (PHD) 2025 yang digelar di Kota Kendari, Kamis (28/8/2025).
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sultra, Rony Yakob Laute, mengungkap bahwa anyaman nentu merupakan salah satu ikon kerajinan unggulan dari Sultra yang kini semakin diminati pasar.
Anyaman ini dibuat dari serat alami anggrek hutan yang hanya tumbuh di wilayah tertentu di Sultra. Bahan alami ini berbentuk seperti tali biasanya digunakan sebagai pengikat karena sifatnya yang kuat.
“Yang paling laris itu nentu, salah satu kreasi dari masyarakat kita. Ini diambil dari anggrek hutan, dan dikerjakan para perajin lokal di daerah,” kata Rony Yakub di lokasi pameran.
Sekitar 500 perajin tenun menjalani kurasi atau penilaian dari Dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sultra. Dari ratusan perajin tersebut, hanya tiga hasil karya terbaik yang ditampilkan dalam event pameran Ekraf.
Selama pameran berlangsung, sambung Roby Yakub, antusiasme pengunjung terhadap produk nentu sangat tinggi, bahkan mengungguli produk-produk kerajinan lainnya.
Rony juga menambahkan, partisipasi Sultra dalam Rakornas PHD tahun ini melibatkan 12 pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang mewakili potensi kreatif dari 17 kabupaten/kota. Secara keseluruhan, terdapat 16.500 IKM yang terdaftar di Sultra dengan total tenaga kerja mencapai 58.000 orang.
“Fokus kami di pameran ini adalah mengangkat potensi lokal. Salah satunya melalui nentu sebagai simbol kreativitas dan kearifan lokal yang bisa bersaing di pasar nasional bahkan ekspor,” tambahnya.
Melalui pameran ini, produk nentu dan kerajinan lokal lainnya, harap Rony Yakub bisa semakin dikenal luas serta membuka peluang pasar yang lebih besar. Red