BERITA TERKINIDAERAHHEADLINE

Apresiasi Operasional Pesawat di Sugimanuru, Pemda Buteng Harap Akses Jalan ke Bandara Diperbaiki

×

Apresiasi Operasional Pesawat di Sugimanuru, Pemda Buteng Harap Akses Jalan ke Bandara Diperbaiki

Sebarkan artikel ini
Kondisi terkini ruas jalan menuju Bandara Sugimanuru di Kecamatan Kusambi, Mubar.

LAJUR.CO, KENDARI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Tengah (Buteng) mengapresiasi kembalinya operasional pesawat Wings Air yang terbang langsung dari Bandara Sugimanuru, Muna Barat (Mubar). Apresiasi disampaikan Bupati Buteng Dr. Azhari melalui Asisten 1 Sekretaris Daerah Pemkab Buteng, Ahmad Sabir saat hadir dalam acara penyambutan Wings Air yang mendarat perdana di Bandara Sugimanuru, Jumat (21/3/2025).

Kurang lebih setahun terakhir, maskapai tidak melakukan aktivitas penerbangan di Mubar. Tahun ini, bertepatan dengan hari perdana libur lebaran Idulfitri 1446 Hijriyah, pesawat dari Lion Air landing lagi di Pulau Muna.

Ahmad Sabir menyebut masyarakat Buteng kecipratan manfaat reaktivasi pesawat yang melayani penumpang rute Makassar – Raha dan sebaliknya. Pesawat Wings Air akan melayani mobilitas para penumpang sebanyak satu kali dalam sehari. Jadwal terbangnya yakni pukul 13.40 WITA setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu.

Baca Juga :  Pesawat Wings Air Mendarat Perdana di Bandara Sugimanuru, Disambut Water Salute dan Silat Muna

Kata Ahmad Sabir, akses penerbangan ini akan mengurangi ketergantungan masyarakat Buteng pada perjalanan melalui Baubau atau Kendari yang lebih mahal dan memakan waktu lama. Keberadaan pesawat di Sugimanuru, lanjutnya akan menjadi solusi penting dalam peningkatan konektivitas wilayah Buteng dengan daerah lain.

Asisten 1 Sekretaris Daerah Pemkab Buteng, Ahmad Sabir.

“Bagi pemerintah dan masyarakat Buteng sebenarnya bersyukur dengan kembalinya operasional pesawat di Sugimanuru. Buteng itu letaknya di Pulau Muna, jadi tidak menyebrang lagi. Saya kira daripada ke Baubau atau Kendari, lebih mahal, mendingan kesini lebih murah,” ujar Ahmad Sabir.

Ahmad Sabir juga mengungkap dukungan Pemkab Buteng terhadap upaya keberlanjutan mobilitas udara melalui bandara di Kecamatan Kusambi, Mubar. Bentuk support akan diwujudkan dengan sosialisasi ke masyarakat Negeri Seribu Gua terkait operasional pesawat dimaksud.

“Insyaallah saya akan melapor dulu kepada bupati. Tentu akan sosialisasi bahwa sudah ada mobilitas untuk terbang yang dekat dengan Buton Tengah,” ujarnya.

Baca Juga :  Laode Darwin Plot Anggaran Bangun 2 Dapur MBG di Mubar Usai Lebaran

Selain itu, ia juga menuturkan harapan agar pemerintah terkait segera memperbaiki infrastruktur jalan yang menghubungkan daerah-daerah sekitar. Sehingga perjalanan menuju Bandara Sugimanuru menjadi lebih mudah dan terjangkau secara cepat.

“Kesini lebih murah dan Insyaallah lebih cepat tinggal jalan sedikit diperbaiki. Saya kira kalau jalan itu sudah bagus, saya kira lebih memilih kesini daripada ke tempat lain,” pungkasnya.

Dengan kondisi jalan yang lebih baik, masyarakat Buteng dapat menikmati tarif penerbangan yang lebih terjangkau dan waktu tempuh lebih efisien. Sekaligus membuka peluang bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui konektivitas yang lebih lancar.

Ruas Jalan Menuju Bandara Sugimanuru Mulai Rusak

Infrastruktur jalan yang memadai sangat berperan penting dalam lalulintas penumpang maskapai yang beroperasi di Bandara Sugimanuru. Namun saat ini, jalan penghubung ke terminal penumpang pesawat tersebut diketahui sudah mulai rusak.

Baca Juga :  Curhat Pengunjung Perpustakaan Modern Sultra: Fasilitas Toilet Rusak, Air Ngadat!

Bandara yang didirikan sekitar tahun 1981 ini berada di Jalan Sugi Manuru, Kecamatan Kusambi, Mubar. Lokasinya dapat diakses melalui Tugu Sapi yang dibangun di Desa Guali menuju Desa Kusambi. Masyarakat harus melalui beberapa kilometer untuk sampai di bandara tujuan.

Sejak meninggalkan gerbang Kota Laworo di Desa Guali, calon penumpang akan disuguhi kondisi jalan beraspal yang berlubang. Jika diguyur hujan, ruas-ruas jalan tersebut akan menjadi kubangan lumpur.

Bisa diperkirakan jika kerusakan ini telah berlangsung lama. Terlihat dari kubangan yang sudah parah dan melebar. Sepanjang perjalanan menuju bandara, pengendara tak henti-hentinya mendapati badan jalan yang berlubang-lubang.

Bahkan ketika sampai di depan pintu masuk bandara, calon penumpang akan disambut dengan jalan rusak. Hal ini tentunya akan berdampak pada minat masyarakat untuk menggunakan transportasi udara via bandara tersebut. Red

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x