BERITA TERKINIEKOBISHEADLINE

Autoclave Pertama Tiba di Pomalaa, Proyek HPAL PT Vale Siap Produksi 120 Ribu Ton MHP per Tahun

×

Autoclave Pertama Tiba di Pomalaa, Proyek HPAL PT Vale Siap Produksi 120 Ribu Ton MHP per Tahun

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI — Transformasi hilirisasi nikel Indonesia terus menunjukkan kemajuan nyata. Melalui penerapan teknologi pengolahan mutakhir, Indonesia memperkuat langkahnya menuju rantai nilai industri mineral yang berkelanjutan dan bernilai tambah tinggi, sejalan dengan agenda transisi energi global.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), anak usaha Mining Industry Indonesia (MIND ID), bersama mitra strategis Kolaka Nickel Industry (KNI) secara resmi menerima dua unit autoclave pertama untuk Proyek High-Pressure Acid Leaching (HPAL) Pomalaa, bagian dari Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa. Kedatangan ini menandai milestone krusial dalam kesiapan operasional fasilitas pengolahan nikel berteknologi tinggi di Indonesia.

Seremoni penyambutan autoclave digelar dan dihadiri manajemen PT Vale, KNI, serta para mitra strategis proyek, termasuk Indonesia Pomalaa Industrial Park (IPIP), Huayou Southern Construction Command, MCC20, dan pemangku kepentingan terkait lainnya.

Baca Juga :  PT Vale Tegaskan Sungai Oko-Oko dan Huko-Huko di Kolaka Aman, Klaim Banjir Dipicu Curah Hujan Tinggi

Autoclave merupakan komponen inti dalam proses HPAL. Melalui proses ini, slurry bijih laterit dipanaskan pada suhu 240–270°C dengan tekanan tinggi hingga 5.600 kPa, direaksikan dengan asam sulfat dan uap panas untuk melarutkan nikel dan kobalt. Hasilnya kemudian diproses menjadi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP)—bahan baku penting untuk nikel sulfat dan kobalt sulfat, komponen kunci dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik dan energi terbarukan.

Fasilitas HPAL Pomalaa ditargetkan memiliki kapasitas produksi hingga 120.000 ton MHP per tahun, memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain strategis dalam industri baterai global. Tiga unit autoclave tambahan saat ini tengah dalam tahap finalisasi jadwal kedatangan bersama tim KNI.

Chief Project Officer PT Vale Indonesia, Muhammad Asril, menyampaikan, “Kedatangan dua unit autoclave ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan Proyek HPAL Pomalaa. Autoclave adalah jantung dari proses HPAL, yang memungkinkan pengolahan bijih laterit menjadi produk bernilai tambah tinggi seperti MHP. Melalui teknologi ini, kami tidak hanya meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral Indonesia, tetapi juga memperkuat peran Indonesia dalam rantai pasok global baterai kendaraan listrik. Kami mengapresiasi kolaborasi seluruh mitra dan berkomitmen melanjutkan pembangunan dengan mengedepankan keselamatan, keberlanjutan, serta manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar.”

Baca Juga :  PT Vale Raih Penghargaan Pemberdayaan Masyarakat di ESG Appreciation 2025

Sementara itu, Deputy General Manager PT Kolaka Nickel Industry, Shao Weisheng menambahkan, “Kami bangga menjadi bagian dari kolaborasi strategis ini. Kedatangan autoclave menandai langkah nyata menuju pengoperasian fasilitas HPAL kelas dunia di Pomalaa. Teknologi HPAL membuka peluang besar bagi hilirisasi nikel dan mendukung visi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri baterai global. Bersama PT Vale dan seluruh mitra, kami berkomitmen memastikan proyek ini berjalan sesuai target, dengan standar keselamatan dan kualitas tertinggi.”

Baca Juga :  PT Vale Raih Penghargaan Subroto 2025 Berkat Keberhasilan Program “Matano Iniaku”

Proyek HPAL Pomalaa merupakan bagian penting dari agenda hilirisasi mineral nasional, yang tidak hanya berfokus pada peningkatan nilai ekonomi, tetapi juga pada transfer teknologi, penguatan kapasitas tenaga kerja nasional, serta penciptaan dampak sosial dan ekonomi jangka panjang bagi masyarakat di Sulawesi Tenggara.

Dengan mengolah sumber daya mineral di dalam negeri menjadi produk bernilai tinggi, proyek ini mendukung ketahanan industri nasional, memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global yang berkelanjutan, serta berkontribusi pada upaya global menuju transisi energi dan ekonomi rendah karbon. Rls

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x