LAJUR.CO, KENDARI – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akan memprioritaskan pembangunan untuk kawasan pesisir dengan menyiapkan bantuan sebanyak 1.000 unit rumah nelayan pada tahun 2026.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Sultra Andi Sumangerukka di sela membuka rangkaian Peringatan Hari Ibu tahun 2025, Senin (15/12/2025).
Ia menyebut, prioritas bantuan perumahan kawasan pesisir atau Kampung Nelayan Merah Putih digelontorkan Pemprov Sultra menyasar komunitas ibu-ibu yang bekerja sebagai nelayan. Kebijakan tersebut sejalan dengan semangat peringatan Hari Ibu yang kini tengah dirayakan seluruh masyarakat Indonesia.
Pemerintah secara konkret hadir memberi penghargaan atas peran penting ibu-ibu yang menjaga ekosistem kawasan pesisir serta konsisten bekerja di tengah tekanan ekonomi keluarga dan keberlanjutan sumber daya laut.
Andi Sumangerukka mengatakan peringatan Hari Ibu ke-95 tahun 2025 telah ditetapkan oleh pemerintah provinsi dan pusat melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Republik Indonesia dengan fokus pada perempuan pekerja pesisir Republik Indonesia.
“Untuk program tahun 2026, kita akan memfokuskan kepada mereka terutama ibu-ibu yang berada di pesisir. Nanti ada program kampung nelayan yang akan berkolaborasi pemerintah pusat dan daerah, di mana ini cuma bisnisnya, sedangkan infrastrukturnya nanti akan diperbaiki oleh pemerintah-pemerintah provinsi,” ucap Andi Sumangerukka.
Program Desa atau Kampung Nelayan merupakan program dari pemerintah pusat. Namun, Pemerintah Provinsi Sultra juga memiliki program sendiri berupa bantuan perbaikan rumah nelayan dan petani pada tahun 2025, dengan nilai bantuan sebesar Rp50 juta per unit untuk 200 rumah.
“Saya sudah perintahkan 2026 menjadi 1.000 untuk rumah. Oleh karena itu, dengan adanya kolaborasi antara pemerintah pusat dengan daerah, kita harapkan nanti desa nelayan akan memberi dampak ekonomi buat perempuan-perempuan pesisir yang ada saat ini,” tutur Andi Sumangerukka.
Pemerintah Provinsi akan terus berupaya untuk memperkuat pemberdayaan ekonomi keluarga para perempuan pesisir yang melalui peningkatan keterampilan, literasi ekonomi dan digital, pengembangan usaha mikro yang berbasis pesisir, serta akses pasar yang lebih luas.
Upaya ini akan dilakukan melalui sinergi program antara pemerintah pusat dan daerah, serta kemitraan strategis dengan berbagai pihak termasuk perguruan tinggi, dunia usaha, dan organisasi masyarakat.
ASR mengungkapkan hasil kunjungan yang dilakukan Ketua TP-PKK Sultra, Arnita Andi Sumangerukka, di mana banyak ditemukan persoalan mendasar di wilayah pesisir yang membutuhkan kehadiran pemerintah, khususnya masalah stunting.
“Sultra ini 70 persen wilayahnya terdiri dari laut dan 30 persen daratan. Oleh karena itu, saya berkomitmen untuk memberikan kontribusi kepada mereka dan pada saat nanti anggaran kita akan difokuskan kepada mereka yang berada di pesisir,” ujar Andi Sumangerukka.
Andi Sumangerukka berharap masyarakat yang berada di pesisir, lewat pembangunan kampung nelayan dan dimentori oleh pemerintah pusat dapat memperlihatkan ekonominya bergerak.
“Kita juga akan memperbaiki rumah-rumah dan infrastruktur nelayan yang ada di pesisir itu. Sehingga harapan kita pada saatnya akan kelihatan daerah-daerah yang pesisir itu akan kita bangun,” kata Andi Sumangerukka.
Laporan : Ika Astuti



