BERITA TERKINIDAERAHHEADLINE

Basiran Beber Harapannya Untuk Buton Usai Setahun Menjabat Bupati

×

Basiran Beber Harapannya Untuk Buton Usai Setahun Menjabat Bupati

Sebarkan artikel ini
Drs. Basiran.

LAJUR.CO, KENDARI – Masa jabatan Drs. Basiran sebagai Penjabat Bupati Buton hanya berlangsung selama satu tahun penuh, yakni mulai 24 Agustus 2022 sampai 24 Agustus 2023. Selama mengemban amanah sebagai kepala daerah di Kabupaten Buton, Basiran berupaya maksimal melakukan perubahan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Salah satu hal yang dilakukannya seperti program “Orang Tua Asuh” untuk penanganan penurunan angka prevalensi stunting di wilayah pemerintahannya. Atas kerja keras dan inovasinya selama bertugas, Drs. Basiran dinobatkan sebagai Inovator Perubahan oleh Seven Media Asia dengan kategori Best Future Leaders of Indonesia 2023.

Meski kini posisinya bukan lagi sebagai kepala daerah, Basiran tetap berharap rakyat Kabupaten Buton semakin sejahtera di tengah melimpahnya kekayaan alam yang dimiliki. Daerah Buton diketahui kaya akan potensi sumber daya alam mulai dari aspal Buton, hingga ragam destinasi wisata menarik.

“Harapan saya rakyatnya sejahtera dengan potensi yang dimiliki di darat dan di laut”, ujar Basiran saat diwawancarai Lajur.co, Sabtu (26/8/2023).

Baca Juga :  Mantan Kepala KPP Bengkulu Muhammad Arafah Resmi Pimpin Basarnas Kendari

Menurutnya, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar manajemen sumber daya di Buton dapat lebih maksimal. Baik dari pelibatan rakyat dalam pengelolaan Aspal Buton, penyediaan sarana dan prasarana bagi nelayan, edukasi pemanfaatan benih dan varietas bagi petani dan pengembangan usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) hingga pengadaan fasilitator bagi pelaku pariwisata.

Bagi Basiran, dalam pengelolaan aspal harus turut melibatkan rakyat setempat dan menyerap tenaga kerja lokal. Adapun pelibatan masyarakat dapat dilakukan dengan membentuk koperasi dan memberikan hak kepada pemilik lahan untuk mengelola sendiri lahannya.

“Aspal yang dimiliki, harus melibatkan rakyat dalam pengelolaannya dengan membentuk koperasi, sehingga mereka sebagai pemilik lahan juga memiliki IUP dan para pemilik IUP yang ada harus legowo memberikan hak kepada warga pemilik lahan dalam mengelola sendiri lahannya dalam bentuk kerjasama,” ucap Basiran.

Dalam bidang perikanan dan kelautan, pemerintah dapat menyiapkan sarana dan prasarana alat tangkap dan budidaya hasil perikanan serta kebutuhan bahan bakar minyak (BBM). Jika nantinya masuk investor, maka hasil-hasil laut dapat ditampung dan dibeli sesuai harga yang tidak merugikan para nelayan.

Baca Juga :  Wanita Bercadar Nekat Selundupkan Sabu di Dalam Popok Anaknya Saat Besuk Suami di Lapas Kendari

Selain hal itu, lanjut Mantan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Sulawesi Tenggara (BPKAD Sultra) ini, kondisi Buton saat ini memerlukan adanya keberadaan pelabuhan barang atau kontainer guna mendukung distribusi hasil perikanan dan kelautan.

Sementara dalam bidang pertanian dan perkebunan, pemerintah wajib memberikan edukasi dalam pemanfaatan benih dan varietas terbaik untuk ditanam oleh para petani. Hal itu agar hasil produksi dapat berlipat ganda dan masa panen pendek.

Maka untuk mewujudkannya diperlukan kerjasama dengan Lembaga Riset dan Perguruan Tinggi untuk pengembangan di sektor pertanian. Diungkapkan Basiran, dengan program tersebut para petani tidak latah dalam menentukan kesesuaian antara jenis lahan dengan jenis tanaman yang akan ditanam.

Daerah Buton juga dapat menjadi sentra peternakan untuk kebutuhan wilayah Kepulauan Buton. Dimana lahan yang selama ini tidak dimanfaatkan alias lahan tidur dapat difungsikan sebagai pengembangan peternakan dalam skala besar.

Baca Juga :  Harga BBM Non Subsidi Pertamina Naik, Ini Daftar Terbarunya

Lelaki kelahiran Buton, pada 28 Desember 1969 silam ini juga menaruh perhatian pada bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Pemerintah dapat hadir sebagai fasilitator bagi masyarakat pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Warisan budaya Buton, kata Basiran agar diramu dengan sebaik-baiknya sehingga dapat menjadi daya tarik tersendiri dalam mendukung industri pariwisata.

Terakhir, alumni IPDN ini mengatakan bahwa para pengrajin dan pedagang kecil harus difasilitasi agar dapat memperoleh kredit pengembangan usaha dengan mudah dan tidak memberatkan. Namun, disamping itu perlu juga adanya pembangunan sentra UMKM agar memudahkan para pelaku usaha memasarkan produk-produk mereka.

“Wajib juga menyiapkan lokasi untuk dibangunkan sentra UMKM agar memudahkan pemasaran serta membangun kerjasama dengan KADIN dan atau lembaga ekonomi lainnya seperti Bank Indonesia maupun Bank Pemerintah dan Swasta”, tutupnya. Red

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x