LAJUR.CO, KENDARI – Festival layang-layang di Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akan kembali diselenggarakan pada 29 Juli sampai 2 Agustus 2024. Puncak perlombaan dalam festival ini akan dilangsungkan pada 31 Juli mendatang.
Kata Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muna, Hadi Wahyudi bahwa even ini merupakan kegiatan kerja sama antara Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 19 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Pemda Kabupaten Muna.
“Puncak lomba tanggal 31 Juli. Peserta dari berbagai provinsi, luar negeri dan peserta lokal Kabupaten Muna,” ujar Hadi Wahyudi, kepada awak Lajur.co, Kamis (25/7/2024).
Even yang bakal dimeriahkan sejumlah peserta baik nasional maupun mancanegara ini dipusatkan di Stadion Kota Baru Motewe, Muna. Workshop layang-layang Nusantara, suguhan kuliner tradisional Muna, dan kunjungan ke kawasan gua prasejarah Liangkabori menjadi beberapa rangkaian agenda pelaksanaan festival tersebut.
Sementara itu, salah satu narasumber workshop pembuatan layang-layang mini ‘Kaghati Kolope’ dan layangan kontemporer, Suharmin mengungkapkan jika ia bersama timnya akan menampilkan satu atraksi menarik sebelum acara inti dimulai.
Ketua Persatuan Pelayang Seluruh Indonesia (Pelangi) Sultra ini bersama tim Angels Wings akan tampil dalam atraksi memukau sesaat sebelum pembukaan festival.
“Saya dan timku Angels Wings akan atraksi sebelum pembukaan dimulai. Atraksi saja bukan masuk kategori lomba,” ucapnya.
Suharmin sendiri merupakan salah satu pegiat pembuatan layang-layang purba asal Muna yang lazim dikenal dengan sebutan “Kaghati Kolope”.
Bahkan, layang-layang berbahan dasar daun umbi hutan itu bisa disulap Suharmin menjadi mini layang-layang untuk cinderamata.
Sedang, Kabupaten Muna sendiri telah lama dikenal sebagai daerah yang mempunyai ragam kekayaan budaya. Salah satunya adalah layangan dari umbi hutan atau “Kaghati Kolope” yang kerap wara wiri di berbagai kegiatan kebudayaan. Red