LAJUR.CO, KENDARI – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Geofisika Kendari mengimbau masyarakat agar masyarakat tak mudah termakan isu hoax terkait prediksi bencana gempa beruntun melanda wilayah Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) termasuk Kabupaten Kolaka selama sepekan terakhir.
Hal tersebut disampaikan Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rudin, Minggu (1/2/2025), menanggapi beredarnya berbagai informasi mengenai prediksi gempa susulan yang dahsyat. Pada pesan WhatsApp berantai, disebutkan jika akan terjadi gempa dahsyat di Kolaka.
“Pernyataan ataupun berita diprediksi akan terjadi gempa dahsyat di Kolaka tersebut merupakan informasi hoax.
Karena hingga saat ini kejadian gempa bumi tidak dapat diprediksi,” tegas Rudin.
Ia lagi-lagi menegaskan bahwa informasi tersebut bukan berasal dari BMKG.
“Masyarakat kami imbau agar tidak mudah percaya pada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan hanya mengacu pada informasi resmi BMKG,” ucap Rudin.
Namun begitu, ia meminta agar masyarakat tetap waspada serta memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
Lebih jauh ia menjelaskan jika gempa yang mengguncang Koltim dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh aktivitas Sesar Aktif Zona Sesar Kolaka.
Gempa signifikan pertama terjadi pada 24 Januari 2025 pukul 21:37:12 WITA dengan kekuatan Magnitudo (M) 4,9, disusul gempa berikutnya pada 29 Januari 2025 dengan kekuatan M 5,1.
Pertanggal 1 Februari 2025, total 276 gempa bumi dicatat oleh BMKG dengan magnitudo terbesar 5,1 SR dan terkecil 2,1 SR. Intensitas gempa bumi tertinggi terjadi pada hari keenam dengan total 98 gempa bumi susulan.
Laporan : Ika Astuti