BERITA TERKINIEKOBISHEADLINE

BPD Sultra Fasilitas Kredit ‘Pembangunan’ Enam Pemda : Total Rp 931 Miliar Dikucurkan, Menyusul Kota Baubau!

×

BPD Sultra Fasilitas Kredit ‘Pembangunan’ Enam Pemda : Total Rp 931 Miliar Dikucurkan, Menyusul Kota Baubau!

Sebarkan artikel ini
Sekda Kota Baubau,Dr. Roni Muhtar, M.Pd, Walikota BaubauDr. H. AS Tamrin, MH, Direktur Utama Bank Sultra, Abdul Latif, Ketua DPRD Kota Baubau, H. Zahari, S.E saat penandatanganan akta kredit Pemkot Baubau dan Bank Sultra, Kamis (20/5/2021)

LAJUR.CO, KENDARI – Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sultra terus meningkatkan sinergitas dan harmonisasi guna mendorong percepatan pembangunan kabupaten/kota di Bumi Anoa. Sebagai bentuk realisasi, bank plat merah ini mempermudah fasilitasi pinjaman bagi pemerintah daerah yang berencana menggejot pembangunan infrastruktur.

Dirut Bank Sultra, Abdul Latif mengatakan total enam kabupaten telah menikmati fasilitas layanan kredit pembangunan di Bank Sultra. Total pinjaman yang dicairkan mencapai angka Rp 931 Miliar.

Enam daerah dimaksud yakni Pemda Konawe Selatan, Pemda Kabupaten Bombana, Pemda Kabupaten Buton Selatan, Pemda Buton, Pemda
Kolaka Utara.

“Tahun 2018 hingga saat ini Alhamdulilah sudah 6 (enam) pemerintah daerah (pemda) yang mempercayakan Bank Sultra untuk mendukung pembangunan infrastruktur daerah melalui fasilitas pinjaman daerah Bank Sultra. Total pinjaman yang telah kami salurkan senilai Rp.931 Miliar,” ungkap Abdul Latif.

Baca Juga :  Pemotor Bandel Tak Pakai Helm di Kendari Paling Banyak Kena 'Tilang' Polisi

Kota Baubau Menyusul Jadi Mitra

Wali Kota Baubau, AS Tamrin menandatangi akta kredit dengan Bank Sultra

Setelah merealisasikan kemudahan pinjaman pembangunan bagi enam kabupaten di atas, kini giliran Kota Baubau memanfaatkan layanan pinjaman daerah Bank Sultra.

“Hari ini kembali kami melakukan akad kredit dengan salah satu Pemerintah yaitu Kota Baubau dimana sebelumnya kami juga telah melakukan akad kredit dengan Pemda Konawe Selatan, Pemda Bombana, Pemda Buton Selatan, Pemda Buton, Pemda Kolaka Utara. Untuk Pemda Konawe Selatan telah menyelesaikan pinjamannya di tahun 2021 kemarin,” urai Abdul Latif.

Kamis (20/5/2021), Pemkot Baubau yang diwakili oleh Wali Kota Baubau, AS Tamrin, menandatangani akta kredit dihadiri langsung Dirut Bank Sultra, Abdul Latief, Sekda Kota Baubau, Roni Muhtar, Ketua DPRD Baubau, H Zahari.

Ia menjelaskan bahwa fasilitas pinjaman daerah yang diberikan Bank Sultra ini adalah salah satu wujud komitmen Bank Sultra untuk mendukung pemerintah daerah dalam melakukan percepatan pembangunan infrastruktur di daerah.

Baca Juga :  Kemenkumham Luncurkan Tim Tanggap Insiden Siber

Kemitraan antara Bank Sultra dan Pemkot Baubau diantaranya guna mempercepat action fisik program pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus kerja Pemkot Baubau. Sebut saja diantaranya pembangunan jalan lingkar Ruas 2 Waborobo – Batu Poopi, peningkatan jalan lingkar ruas 2 Bukit Asri – Batu Poopi, peningkatan jalan lingkar tuas 2 Sorowolio – Bukit Asri, peningkatan jalan lingkar ruas Bungi – Sorowolio Tahap IV, pembagunan gedung PO 5 Convention Center berlokasi Kelurahan Lipu Kecamatan Betoambari dan Pembangunan Area Parkir terintegrasi PO 5 berlokasi di kelurahan Wele Kecamatan Wolio.

Di tempat yang sama di Aula Kantor Pusat Bank Sultra Walikota Baubau Dr. H. AS Tamrin, MH menyatakan apresiasinya kepada Bank Sultra. Ia mengatakan kerjasama ini secara simultan bakal mendorong geliat sektor pariwisata dan sektor UMKM sehingga bergerak secara pararel meningkatkan perekonomian masyarakat.

Baca Juga :  Kalla Toyota Hadirkan Program Amayzing Service: Diskon Service Hingga Rp700 Ribu

Lebih lanjut ia juga mengingatkan kepada OPD, khususnya Badan Pengelolaan Keuangan, Aset dan Pendapatan Daerah Kota Baubau untuk berhati-hati mengelola dana pinjaman demi kemajuan Kota Baubau dan Pemprov Sultra secara luas.

“Mari kita senantiasa menegakkan nilai-nilai budaya lokal
yang merupakan cerminan identitas negara kita yaitu budaya Polima yang memuat lima nilai dasar kehidupan dalam bermasyarakat. Yaitu, Poma-masiaka (Saling menyangangi), Popia-piara (Saling menjaga), Pomae-maeaka (Saling menanggung rasa malu), dan Poangka-angkataka (Saling menghormati). Yang keempat nilai dasar ini lalu diikat oleh falsafah Pobinci-binciki Kuli (Arti harafiah saling mencubit) sebagai kausa prima. Pobinci-binciki kuli dapat dimaknai sebagai suatu perbuatan agar dipikirkan terlebih dahulu supaya tak menyakiti orang lain,” tutup AS Tamrin. Adm

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x