BERITA TERKINIHEADLINE

Buku Saku ESA Dirilis OJK Sultra Sasar Pembaca Milenial

×

Buku Saku ESA Dirilis OJK Sultra Sasar Pembaca Milenial

Sebarkan artikel ini
Kepala OJK Sultra, Muh Fredly Nasution

SULTRABERITA.ID, KENDARI – Pada momen akhir tahun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi merilis Buku Saku Edukasi Keuangan Berbasis Agama (Buku Saku ESA). Peluncuran Buku Saku ESA dihadiri Gubernur Sultra, Ali Mazi dilakukan berbarengan dengan momen Forum Sinergi Stakeholder dan Otoritas Jasa Keuangan (Fusion) Tahun 2020 di Hotel Claro, Selasa (15/12).

Kepala OJK Sultra, Moh Fredly Nasution mengatakan, Buku Saku ESA ini merupakan salah satu perwujudan pendekatan metodologi edukasi berdasarkan nilai-nilai agama, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha.

Inovasi dilakukan OJK Sultra dengan menerbitkan Buku Saku ESA adalah dalam rangka mendukung pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90% dan literasi keuangan sebesar 50% pada Tahun 2024 serta mendukung implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).

Disamping itu, kata Fredly, Buku Saku ESA tersebut selaras dengan penerapan sila pertama pada Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, yaitu “Ketuhanan yang Maha Esa”. Sila pertama menandakan bahwa setiap warga Indonesia dipengaruhi kuat oleh nilai-nilai ketuhanan sesuai ajaran dalam agama masing-masing. Dimana sumber nilai-nilai ketuhanan tersebut sesuai dengan kitab suci agama yang dianut setiap pembacanya.

Baca Juga :  5 Cara Ampuh Mengatasi Laptop Hang

Fredly mengatakan, Buku Saku ESA diterbitkan oleh OJK menyasar kaum milenial agar melek terhadap literasi dan inklusi keuangan. Pola edukasi keuangan pun disusun lebih ringan dan menarik sehingga mudah dipahami oleh segala kalangan.

Buku Saku ESA disusun tim penulis Kepala Sub Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sultra, Ridhony M Hutasoit, diantaranya memuat edukasi mengenai pengelolaan keuangan berbasis agama, teknik belajar prioritas, cek kesehatan keuangan, mengenal jenis produk investasi hingga yang terpenting adalah mengingatkan masyarakat agar waspada investasi ilegal.

“Hal ini kami percayai akan mempercepat dan memperkuat pemahaman pentingnya pengelolaan keuangan. Sasaran utama buku ini adalah anak-anak muda (milenial), namun harapan kami semua segmen masyarakat dapat terinspirasi/teredukasi oleh materi di dalamnya. Semoga Buku Saku ESA ini dapat bermanfaat bukan hanya dalam skala daerah atau di Provinsi Sulawesi Tenggara tetapi dapat menjangkau seluruh Indonesia,” papar Fredly.

Baca Juga :  Aturan yang Harus Diketahui Sebelum Beri Nama Anak agar Tak Repot di Dokumen Kependudukan

Kinerja OJK Sultra baik dalam hal mendorong kontraksi ekonomi Sultra ke arah yang positif lewat realisasi program restrukturisasi kredit, termasuk inovasi bidang literasi dan inklusi keuangan dengan menerbitkan Saku ESA turut mendapat apresiasi dari Gubernur Sultra, Ali Mazi. Lesunya ekonomi akibat pandemi tak lantas membuat OJK berdiam diri dan berhenti berinovasi.

“Kebijakan tersebut sangat mendukung terwujudnya Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digalakkan oleh pemerintah dalam menangani kelesuan perekonomian bangsa akibat pandemi global Covid-19,” jelas Gubernur.

Buku Saku ESA diterbitkan oleh OJK Sultra disusun tim penulis Kepala Sub Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sultra, Ridhony M Hutasoit,

Hal sama diungkap Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Sultra, Rustam Tamburaka.

“Kami sangat mengapresiasi OJK dalam menginisiasi Buku Saku Edukasi Keuangan Berbasis Agama (Buku Saku ESA),” ujarnya.

Ia mengungkapkan, pendekatan edukasi melalui nilai-nilai agama yang beragam dan dirangkum dalam satu buku yakni Buku Saku ESA memiliki dua manfaat sekaligus, selain berpotensi meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan, juga dapat berperan sebagai media pemersatu bangsa.

Baca Juga :  Cara Mengembalikan Warna Tas Kulit yang Memudar Kembali Baru

“Kami yakin kesadaran dan pemahaman nilai-nilai masing-masing agama yang unik dan beragam akan meningkatkan kapasitas toleransi bagi pembacanya,” jelasnya.

Hal ini, lanjut Rustam Tamburaka senada dengan tingkat kerukunan umat beragama di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) atau indeks kerukunan umat beragama 73,9 persen (Litbang Kementerian Agama RI, 2019). Nilai Indeks ini menempatkan provinsi Sultra berada di urutan ke-16 dari 34 provinsi di Indonesia.

“Hal ini sudah cukup baik namun masih terdapat ruang yang besar untuk setiap pihak atau entitas berinovasi dalam mendukung peningkatan indeks dimaksud. Kami Buku Saku ESA ini adalah salah satu bentuk terobosan OJK dan stakeholder yang terlibat dalam memperkuat kerukunan umat beragama baik di Provinsi Sulawesi Tenggara bahkan hingga skala nasional,” pungkasnya. Lin

#ingatpesanibu
#memakaimasker
#menjaga jarak
#menghindarikerumunan
#mencucitangan

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x