BERITA TERKINIHEADLINE

Bulog Lakukan Penyerapan Masif Panen Raya Padi di Konawe: Tak Ada Beras yang Bocor ke Luar Sultra

×

Bulog Lakukan Penyerapan Masif Panen Raya Padi di Konawe: Tak Ada Beras yang Bocor ke Luar Sultra

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI – Perum Bulog Cabang Unaaha memaksimalkan penyerapan gabah hasil panen petani di sentra produksi beras Kabupaten Konawe. Proses penyerapan berjalan masif seiring implementasi kebijakan Prabowo yang memerintahkan Bulog membeli langsung panen gabah petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp6.500 sejak per 15 Januari 2025.

Saat mendampingi Kepala Bulog Sultra Siti Mardati Saing melakukan monitoring panen raya di Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Rabu (21/5/2025), Kepala Cabang Bulog Unaaha Abdan Djarmin menyatakan, pihaknya menggaet kerjasama dengan seluruh mitra penggilingan agar hasil panen padi lokal tak keluar dari wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra).

Langkah ini sinkron dengan arahan Gubernur Sultra Andi Sumangerukka yang menekankan komitmen untuk menjaga tata niaga beras agar tidak ada lagi produk pangan lokal yang bocor keluar Provinsi Sultra.

“Perlu diketahui, lumbung Sultra di sini (Konawe). Banyak penggilingan, alhamdulillah semua sudah bermitra dengan Bulog. Dengan begitu bermitranya semua penggilingan, tidak ada yang keluar dari Sultra. Dalam artian semua produksi diserap semua,” terang Abdan.

Baca Juga :  Tri Ibadah, Pilihan Tepat untuk Tetap Terhubung dan Nyaman Beribadah di Tanah Suci selama Umrah dan Haji

Owner CV Usbar Jaya Ariasari Dwi Sartika Saranani mengatakan, kebijakan penyerapan gabah petani secara langsung oleh Bulog lewat strategi menggaet mitra maklon/penggilingan sangat membantu pengusaha lokal. Suplai gabah yang diserap Bulog dari petani selanjutnya diolah oleh mitra maklon dengan skema sewa jasa.

“Kita sudah diwajibkan mitra dengan Bulog, yang sekarang ini sudah masuk 1.400 ton. Program Pak Prabowo sangat membantu kita pengusaha kaya kita ini. Ibaratnya sudah tidak pakai modal sendiri lagi tapi sudah dibantu pemerintah. Bulog yang suplaikan gabahnya. Kita tinggal sewa jasa,” terang Ariasari.

Lebih jauh, Abdan merinci, hingga periode 20 Mei 2025, realisasi penyerapan gabah di tingkat petani lokal Kabupaten Konawe telah menembus 34 ribu ton, beras 1.500 ton dan setara beras 20 ribu ton.

“Informasi potensi luas tanam kita masih ada 9.000 ha. Kita malah sudah tiga kali penambahan target, selalu dicapai,” terangnya.

Baca Juga :  Lobi Bupati Abd Azis ke Gubernur ASR Berhasil, Ruas Jalan Rusak Koltim Dieksekusi Tahun ini

Adapun panen beras Konawe yang saat ini sangat berlimpah hanya terdistribusi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di wilayah lokal Sultra seperti Kota Kendari dan Kolaka Timur.

Tahun ini, kata Abdan, produksi panen beras petani Konawe terbilang sukses. Panen yang begitu melimpah membuat gudang Bulog mengalami over kapasitas.

Alhasil, pada April lalu, Bulog Unaaha bersama pemerintah daerah setempat melakukan ekspor ke Provinsi Papua mengantisipasi over kapasitas gudang Bulog.

“Kita sudah kirim 1000 ton ke Papua karena gudang penuh,” sambungnya.

Mengingat proses pengadaan beras pada periode panen raya masih terus berlangsung, Bulog bergerak cepat menambah gudang cadangan. Skema penyewaan gudang dilakukan untuk mengakomodir keseluruhan panen petani serta mempercepat realisasi penyerapan beras.

Abdan mengatakan, kondisi gudang Bulog Unaaha yang berkapasitas 7.000 ton saat ini tak lagi mampu menampung volume beras dari hasil panen raya petani Konawe.

“Kita total punya 8 gudang ini dengan kapasitas 12 ribu ton. Gudang Bulog 7.000 ton sudah over kapasitas,” jelasnya.

Baca Juga :  Waspada Penipuan Berkedok Program Tenaga Kerja Mandiri, Kemnaker Ingatkan Ini

Mardati Saing mengatakan, data pusat menyatakan Provinsi Sultra masuk dalam dalam jajaran 10 besar provinsi di Indonesia yang berkontribusi besar menyukseskan target penyerapan gabah setara 3 juta ton beras dicanangkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada tahun 2025.

Keberhasilan panen raya berturut pada sejumlah sentra pangan di Sultra yang diperkuat strategi pembelian langsung gabah panen petani dengan patokan harga Rp6.500 per kilogram, sangat signifikan mendongkrak angka penyerapan beras Bulog Sultra.

 

Mardati menyebut, hingga periode Mei 2025, total gabah yang diserap oleh Perum Bulog Sultra mencapai 114 ribu ton. Sementara untuk jenis beras beras berkisar 2.400 ton.

“Sultra sebenarnya masuk 10 besar pemasok 3 juta ton. Yang sekarang sudah diserap gabah 114 ribu ton, beras 2.400 ton. Jadi sisa 1000 ton lagi kita sudah mencapai 64 ribu ton. Realisasi saat ini sudah 98 persen,” terang Mardati Saing. Adm

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x