LAJUR.CO, KOLTIM – Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan petani melalui peluncuran Program Listrik Masuk Sawah (LMS) dan penyerahan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan). Program LMS ini secara resmi diluncurkan oleh Bupati Koltim, Abd Azis, di Desa Atolanu, Kecamatan Lambandia, Senin (28/7/2025).
Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Koltim Yosep Sahaka, Anggota DPR RI Jaelani, Ketua DPRD Koltim Jumhani, Dandim 1412 Kolaka Letkol Inf Choky Gunawan, Wakapolres Koltim Kompol Tawakkal, serta jajaran Forkopimda, kepala OPD teknis, para camat, kepala desa, dan tokoh masyarakat se-Kecamatan Lambandia.
Bupati Azis menyampaikan program LMS merupakan solusi atas keluhan petani terkait mahalnya biaya bahan bakar untuk mengairi sawah. Dengan masuknya listrik ke area pertanian, petani kini dapat menggunakan energi yang lebih murah, efisien, dan ramah lingkungan untuk mengoperasikan pompa air.
“Dengan masuknya listrik ke sawah, petani kita kini bisa beralih dari bahan bakar minyak ke sumber energi yang lebih murah, stabil, dan ramah lingkungan,” ujar Bupati Azis.
Ia memaparkan perbandingan rata-rata biaya operasional pompa air selama 12 jam: listrik hanya membutuhkan Rp19.200, sementara tabung gas mencapai Rp50.000, solar Rp104.000, dan pertalite bahkan Rp312.000. Angka ini memperjelas keunggulan ekonomi LMS, yang mampu menekan pengeluaran petani hingga lebih dari 80 persen dibandingkan penggunaan bahan bakar minyak.
Pada tahap awal, Pemkab Koltim melalui Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan telah membangun 25 titik jaringan LMS yang tersebar di berbagai wilayah Kecamatan Lambandia. Dua titik di antaranya berada di Desa Atolanu, yang menjadi lokasi peluncuran program perdana ini. Pemda berencana memperluas program ini ke desa dan kecamatan lain yang memiliki potensi pertanian tetapi masih terbatas akses energi.
Bupati menegaskan, LMS merupakan bagian dari visi jangka panjang untuk membangun pertanian Koltim yang mandiri dan modern. Ia mengajak masyarakat untuk menjaga fasilitas tersebut agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.
“Kita ingin Kolaka Timur menjadi kabupaten yang tangguh dalam sektor pertanian. Program ini adalah langkah awal, dan dengan dukungan semua pihak, kita yakin bisa mewujudkan itu,” tutup Bupati Azis.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI, Jaelani, mengapresiasi inovasi yang dilakukan Pemkab Koltim. Ia menilai LMS adalah contoh nyata modernisasi pertanian yang harus menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.
“Kami dari Komisi IV DPR RI sangat mendukung langkah ini. Listrik Masuk Sawah adalah bentuk konkret dari modernisasi pertanian. Ini harus dijadikan contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia,” ujarnya.
Ia menambahkan DPR RI akan terus mendorong sinergi antara anggaran pusat dan daerah untuk program-program inovatif yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan petani.
Selain peluncuran LMS, dalam kesempatan yang sama dilakukan pula penyerahan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada sejumlah kelompok tani di Lambandia. Bantuan yang diserahkan antara lain berupa traktor tangan, mesin tanam padi, dan berbagai alat pendukung pertanian lainnya. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Koltim dan Anggota DPR RI Jaelani kepada perwakilan kelompok tani.
Masyarakat Desa Atolanu menyambut kegiatan ini dengan penuh antusias. Banyak di antara mereka merasa terbantu dengan hadirnya listrik untuk irigasi sawah yang sebelumnya sangat mengandalkan bahan bakar fosil.
“Saya sangat bersyukur dan senang sekali, karena kami sudah lama berharap ada listrik untuk mengairi sawah. Sekarang, kami tidak perlu lagi beli bensin atau solar setiap musim tanam,” ujar seorang petani setempat.
Program LMS dan bantuan alsintan ini menjadi langkah nyata Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur dalam mendorong pertanian yang lebih efisien, berkelanjutan, dan berbasis teknologi. Adm