LAJUR.CO, KENDARI – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) memiliki peran penting dalam menjamin biaya pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia. Halfiah (61) telah membuktikannya, Peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) ini mengungkapkan bahwa dirinya tak mengeluarkan biaya sepersen pun ketika berobat.
“Dulu dokter di puskesmas juga bingung mau merujuk ke rumah sakit, karena saya tidak punya uang dan katanya biayanya pasti mahal. Kalau lagi sakit saya hanya berobat kampung, kalau tidak sembuh baru pergi ke Puskesmas,” tuturnya.
Memiliki tanggungan dua orang anak, membuat Halfiah merasa keberatan jika harus membayar iuran sebagai peserta yang bayar sendiri. Halfiah yang saat ini tidak memiliki penghasilan tetap ini merasa berat untuk membayarkan iuran kepesertaan diriny adan kedua anaknya.
Dirinya mengaku, sebelum terdaftar sebagai peserta JKN segmen PBI, biaya berobatnya di Puskesmas masih dibantu oleh tetangga sekitar. Namun, saat ini Halfiah sudah merasa tenang, terdaftar sebagai peserta JKN membuatnya tak ragu lagi untuk mengakses fasilitas kesehatan.
Terakhir, setelah memeriksakan diri di Puskesmas, ia diberikan rujukan ke rumah sakit. Sejak saat itu, Halfiah didiagnosis oleh dokter mengalami struk ringan disertai komplikasi diabetes. Ia kini diharuskan segera memeriksakan diri setiap terjadi gejala.
“Karena telah terdaftar pada Program JKN, saya tidak ragu lagi periksa ke puskesmas ataupun dirujuk ke rumah sakit karena selama ini sudah beberapa kali saya tidak pernah bayar kalau berobat,” ujarnya.
Semua obat yang diresepkan dokter puskesmas atau rumah sakit langsung Halfiah ambil di apotek tanpa perlu membayar. Kalau saja dirinya belum punya kartu JKN, sampai saat ini pasti ia belum berani dirujuk ke rumah sakit.
“Saya sangat bersyukur atas bantuan dari BPJS Kesehatan dan Pemerintah Daerah atas program JKN, sehingga warga seperti saya bisa tertolong disaat membutuhkan pengobatan yang membutuhkan pemeriksaan rutin,” tutupnya. Adm