LAJUR.CO, KENDARI – Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Sulawesi Tenggara (Sultra) Pahri Yamsul turun gunung mengecek progres pengerjaan dua proyek talud di Kabupaten Buton Selatan (Busel) yakni pembangunan talud Desa Karae dan talud Desa Wawoangi, Kamis (24/9/2025). Kedua program infrastruktur ini didanai duet pemerintahan Andi Sumangerukka–Ir. Hugua tahun anggaran 2025.
Proyek talud pertama yang ditinjau berada di Desa Karae, Kecamatan Siompu,Busel. Pengerjaan infrastruktur pengaman pantai yang dimulai sejak Juni 2025 telah mencapai progres 80 persen.
Abrasi pantai yang terjadi di Desa Karae yang banyak dihuni masyarakat, sangat memprihatinkan dan mendesak ditangani cepat. Tahun 2024, Pemprov Sultra telah mengalokasikan pembangunan talud sepanjang 260 meter.
Tahun 2025, Gubernur Sultra Andi Sumangerukka melanjutkan program tersebut. Ia menginstruksikan agar pemerintah segera menggelontorkan tambahan anggaran demi menyelamatkan seluruh kawasan permukiman penduduk tersebut dari ancaman abrasi.
“Tingkat abrasi di sini tinggi. Makanya dibangun tanggul penahan abrasi. Sekarang pengerjaan sudah 80 persen dari target 75 persen,” jelas Pahri kepada Lajur.co, Selasa (30/9/2025).
Proyek talud kedua yang didanai APBD Sultra tahun 2025 dan dimonitoring Dinas SDA dan Bina Marga Sultra adalah Talud Desa Wawoangi, Kecamatan Siompu, Kabupaten Busel.
Proyek talud senilai lebih dari Rp3 miliar tersebut sudah mencapai progres 60 persen. Pembangunan talud tidak hanya mengamankan kawasan permukiman penduduk dari abrasi, tapi ikut menyelamatkan aset gedung sekolah yakni SMAN 4 Sampolawa.
Sebagian gedung sekolah yang berada di atas tebing nyaris roboh karena struktur tanah mulai tergerus longsor. Dengan adanya talud, para siswa dan guru tidak lagi merasa was-was sekolahnya bakal ambruk.
Pemprov Sultra, lanjut Pahri, dana APBD Pemprov Sultra tahun 2025 fokus membangun talud setinggi 12 meter dengan panjang 80 meter lebih di Desa Wawoangi.
Pemerintah setempat dan warga masyarakat pun mengucapkan terima kasih atas perhatian besar Gubernur Sultra yang memporsikan anggaran demi menyelamatkan kawasan pesisir Busel dari ancaman abrasi pantai.
Namun begitu, Kepala Desa Wawoangi Abd Halim berharap, tahun 2026 Pemprov Sultra memperpanjang ruas talud sehingga potensi longsor dan abrasi pantai yang membahayakan masyarakat setempat bisa teratasi cepat.
Menjawab hal itu, Pahri mengatakan, penanganan abrasi pantai mesti dieksekusi bertahap dengan pertimbangan skala prioritas tertentu karena kondisi anggaran pemerintah yang terbatas. Kawasan dengan tingkat abrasi tinggi, permukiman padat penduduk dan pertimbangan akses pendidikan seperti di Desa Wawoangi yang berdekatan dengan SMA 4 Sampolawa masuk titik perhatian utama Gubernur Andi Sumangerukka. Adm