LLAJUR.CO, KENDARI – Aksi unjuk rasa menolak hasil Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Halu Oleo (UHO) memanas pada Kamis (10/7/2025). Kericuhan terjadi di tengah – tengah massa aksi yang berunjuk rasa di depan Gedung Rektorat UHO.
Kobaran api dan kepulan asap hitam dari pembakaran ban sebagai simbol aspirasi ratusan massa aksi. Mereka menilai hasil Pilrek yang berlangsung beberapa waktu lalu tidak transparan dan sarat kontroversi.
Ketegangan pecah saat Rektor UHO, Prof Zamrun Firihu, keluar menemui demonstran. Aksi saling dorong pun tak terhindarkan, mencerminkan tingginya eskalasi emosi para demonstran di lapangan.
Tampak para demonstran saling hantam dengan petugas keamanan kampus saat ketegangan berlangsung. Bahkan, diduga salah satu tenaga pendidik di UHO terlibat adu mulut dengan pejabat rektor UHO saat ini.
Tak hanya itu, seorang perempuan berpakaian dinas sekuriti kampus juga adu jotos dengan masaa aksi. Ia berusaha membalas pukulan diduga massa aksi. Perempuan tersebut juga sempat didorong hingga terjatuh di atas kobaran api hasil pembakaran ban.
Massa menolak hasil Pilrek yang memenangkan Prof Armid dengan selisih hanya satu suara dari kandidat lain. Proses pemilihan pun dinilai tidak mencerminkan prinsip demokrasi kampus, sehingga hasilnya diminta untuk diaudit ulang.
Diketahui, puncak kontestasi perebutan kursi Rektor UHO periode 2025 – 2029 berakhir pada Senin (6/6/2025) lalu. Dari total 74 suara, Prof Armid mengumpulkan sebanyak 31 suara, unggul tipis dari rivalnya Prof Takdir. Red